HARI-HARI RAYA PERJANJIAN LAMA

TUHAN berfirman kepada Musa: “

“Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN yang harus kamu maklumkan sebagai waktu pertemuan kudus, waktu perayaan yang Kutetapkan, adalah yang berikut.”… – Imamat 23:1-2

Hari-hari apa dalam kehidupan pribadi, keluarga, gereja, masyarakat kita yang dirayakan sebagai hari-hari penting penuh makna? Perayaan hari-hari yang menjadi bingkai atau pembentuk kita mengenang peristiwa dan faktor pembentuk kepribadian kita, relasi kita, kebersamaan kita? Biasanya di kalangan keluarga kita merayakan HUT, HUT Pernikahan, Hari Baptisan Anak, Hari Peneguhan sebagai Anggota Tubuh Kristus, dlsb. Dalam lingkungan gerejawi, hari-hari raya penting yang membingkai penghidupan spiritualitas kita adalah Hari Jumat Agung – Minggu Kebangkitan / Paskah Kemenangan Kristus, Hari Pentakosta, Hari Natal, HUT Gereja, Tahun Baru, dlsb. Di lingkungan masyarakat luas kita juga merayakan beberapa hari penting seperti Hari Kemerdekaan, Hari Ibu / Bapa, Hari Anak, Hari Keaksaraan, dlsb.

Perayaan hari-hari penting itu sangat penting bahkan juga dalam kehidupan umat Tuhan. Tuhan mencipta manusia sebagai makhluk budaya yang bertumbuh-kembang melalui berbagai peristiwa penting dalam kehidupan yang diingat-ingat dan dihidupi berkelanjutan. Tidak terkecuali peristiwa-peristiwa dan prinsip-prinsip penting untuk kehidupan umat juga perlu dirayakan dalam kehidupan umat Tuhan. Ini sebabnya Tuhan Allah meminta supaya umat Perjanjian Lama merayakan beberapa hari raya penting yang di dalamnya Tuhan Allah bermaksud mewujudkan berbagai rencana-Nya. hari-hari raya tersebut adalah, 1) Hari Sabat, 2) Hari Raya Pesakh, 3) Hari Raya Panen Pertama, 4) Hari Sabat Raya (Tujuh Minggu), 5) Hari Raya Sangkakala, 6) Hari Raya Pendamaian, dan 7) Hari Raya Pondok Daun.

Manusia adalah makhluk ritual, makhluk liturgis, makhluk hari-hari raya. Oleh pemahaman Alkitab yang baik dan pemberdayaan Roh Kudus, kiranya kita berusaha agar liturgi keseharian kita, perayaan hari-hari penting kita sejajar dan serasi dengan hari-hari raya yang di dalamnya karya dan maksud Tuhan Allah untuk umat-Nya diingat, dirayakan, dihidupi.

DOA: Ya Tuhan terima kasih untuk berbagai karunia dan karya-Mu sepanjang riwayat pribadi kami, keluarga kami, gereja kami, bahkan dunia ini. Tolong kami menangkap apa yang ingin Kau wujudkan dalam hari-hari yang kami rayakan. Amin.

Be the first to comment

Leave a Reply