Pembekalan Pengurus PMK dan GSM

Pembekalan Pengurus PMK dan GSM
Pembekalan Pengurus PMK dan GSM

Dalam dua hari pekan ini, Rabu dan Kamis (29-30 Mei 2019) diisi dengan pembekalan bagi calon pengurus Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) IISIP dan pelayan dan pengurus Pelayanan Anak GPIB Horeb.

Dua-dua pembekalan itu melibatkan kaum muda. Satu pembekalan bagi calon pengurus tentang pelayanan dan satu lagi soal teladan orang muda Yusuf yang tahan banting. Yusuf tahan banting ketika dijual saudara-saudaranya dan akhirnya menjabat posisi penting di Mesir.

Menjadi pelayan adalah panggilan yang tantangannya adalah cibiran orang lain. “Tapi ketika teman-teman tadi meresponsnya merasa tergerak hatinya untuk seperti kakak-kakak senior sebelumnya, itu awal yang bagus.

Cibiran adalah persoalan yang bakal dihadap dan sering terjadi bagi sebuah kepengurusan. Cara hadapinya dengan kesehatian para anggota pengurusnya,” kata Philip Situmorang saat memberikan materi pada calon pengurus PMK IISIP, Jakarta.

Tantangan lainnya juga banyak, tapi bisa diatasi dengan kekompakan antar pengurus itu sendiri. Bagaimana menjadi sehati? Menurut Philip, para pelayan perlu mendengar suara Tuhan setiap hari.

“Alkitab berisi firman Tuhan seringkali tidak didengar atau diabaikan, padahal itu sumber utama kita dalam menghadapi tantangan,” katanya.
Pembekalan yang dilakukan selama 2 jam itu ditutup dengan diskusi santai dengan persoalan-persoalan yang muncul saat kepengurusan baru terbentuk. 

Suasana santai juga dinikmati dalam pembinaan pelayan dan pengurus Pelkat GPIB Horeb, Jakarta. Materi tentang teladan Yusuf disampaikan dengan sederhana sehingga muncul beberapa respons  dari peserta.

“Jika sosok Yusuf seperti itu, apa yang bisa kita teladani sebagai pengurus dan pelayan saat ini?” tanya salah satu peserta.

Yusuf, saat menemui saudara-saudaranya yang sedang menggembalakan ternaknya adalah sosok muda. Saudara-saudaranya tak suka terhadap Yusuf karena ia lebih disayang ayahnya, Yakub.

“Tapi meski begitu perjalanan di masa mudanya yang terbentuk tidak membuat ia jauh dari Tuhan. Kejadian 39 ayat 2 menyebut, Tuhan menyertai dan membuat dia berhasil. Meski babak selanjutnya ia dijual lalu dibeli oleh pengawal Firaun yaitu Potifar hingga ia difitnah dan masuk penjara.

Meski begitu ia tetap diberkati dan disertai Tuhan.  Ini suatu perjalanan hidup orang muda bernama Yusuf yang betul-betul bergantung sepenuhnya pada Tuhan.

Kemapuan menafsirkan mimpi bagi Firaun membawa ia pada tingkat tertinggi dalam hidupanya.  Bahkan ia berhasil mengatur dan menjamin hiudp keluarga besarnya hingga ia berumur 110 tahun,” kata Philip.

Dua pembinaan itu berakhir dengan suasana santai. Satu dengan menikmati cemilan khas Magelang yang dibawa oleh salah seorang calon pengurus PMK. Satu lagi dengan menikmati nasi liwet bersama.

Tentu saja dua pembinaan dengan cara santai ini dirasakan perlu diatur lagi dalam kegiatan selanjutnya sehingga ke-santai-an itu bisa membuka pemahaman kaum muda menyerap firman Tuhan.

Bersyukur untuk penyertaan pelayanan Simpul Berkat untuk pembinaan santai bagi orang muda mengakhiri bulan Mei ini. 

Be the first to comment

Leave a Reply