Gereja Misioner

Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.— Kisah Para Rasul 13:2-3

Gereja adalah misi, bukan misi adalah salah satu aspek dari Gereja! Gereja adalah perpanjangan kehadiran dan karya Yesus Kristus di bumi ini, dan ini diwujudkan oleh gereja di Aitiokhia melalui beberapa hal penting berikut:

  1. Ketika mereka beribadah dan berpuasa — kapan tepatnya tidak dijelaskan. Sangat mungkin ibadah itu pada hari mereka mengingat bahwa Yesus Kristus telah bangkit dan kini memerintah dalam kemuliaan, dan ini diadakan pada hari Minggu. Atau, mereka mengadakan ibadah khusus untuk doa-puasa memuliakan Tuhan, mencari kehendak-Nya. Kapan pun itu, yang jelas saat mereka beribadah doa-puasa itulah, Roh berbicara. Kata ibadah di sini dapat diterjemahkan melayani, menyembah atau harfiahnya ber-liturgi. Di dalam liturgi itu umat melayani-memuliakan Tuhan, Roh beracara menetapkan dan mengutus, gereja menjadi peka dan diberdaya menjadi misi Yesus Kristus “in-action.”
  2. Roh berbicara. Bagaimana Roh bicara itu kepada mereka? Dengan suara yang terdengar oleh semua yang berliturgi itu? Atau beberapa nabi menyampaikan suara kenabian kepada seluruh jemaat? Keduanya mungkin, kita tidak diberitahu bagaimana persisnya. Yang jelas, sesudah Roh menyuarakan kehendak misi itu, semua mereka tahu, menerima dan dengan sehati mengutus Barnabas dan Paulus.
  3. Perhatikan catatan Lukas bahwa Roh bicara sebagai “Aku” — ini menegaskan kepribadian sekaligus kesetaraan Pribadi Roh dalam Ke-Allah-an Bersama Pribadi Bapa dan Pribadi Anak. Karena Roh setara, sekuasa, sekehendak, sekedaulatan, serasi dengan Bapa dan Yesus Kristus, maka gereja dulu dan kini tidak perlu meragukan, mengabaikan apalagi memadamkan Roh dengan berbagai karya dan karunia-Nya. Roh yang dijanjikan untuk menyertai, memperlengkapi, memberdaya, mengaruniai orang percaya untuk mampu menjadi misi Yesus Kristus.
  4. Sesungguhnya keputusan Roh untuk gereja Antiokhia ini berat. Usia mereka baru sekitar setahun. Dari lima pemimpin gereja itu, hanya dua nama yang sejauh ini kita kenal — Barnabas dan Saulus, adalah yang senior di antara limpa pemimpin tersebut. Tetapi kini dua yang paling andal untuk pertumbuhan gereja itu, dikhususkan Roh untuk menjadi utusan-Nya dan utusan mereka bermisi ke tempat lain. Lalu, bagaimana respons gereja? Mereka tidak menolak, tidak berargumentasi bahwa Barnabas dan Paulus masih dibutuhkan, tidak mengutamakan kemajuan internal, melainkan dengan penuh gairah menumpangkan tangan dan mengizinkan keduanya pergi. Inilah teladan yang perlu kita pelajari. Gereja yang sebenar-benarnya gereja adalah gereja missioner, gereja berbagi, gereja yang menjangkau keluar bukan menghisap ke dalam, gereja yang berbagi sumber daya bukan yang beribadah-puasa untuk keberkatan diri sendiri.

Liturgi — Roh bcara — Misi bergerak — Gereja mengutus oemimoin yang senior dan terbaik — Liturgi

Mari dukung pelayanan literasi Yayasan Simpul Berkat lewat kegiatan pelayanan
literasi yang dilakukan untuk setiap Kristen di Indonesia.
Kirim dukungan Anda ke Yay. Simpul Berkat: BCA 0953882377 a/n Philip hs.

Be the first to comment

Leave a Reply