Firman dan Roh

Itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel: Akan terjadi pada hari-hari terakhir–demikianlah firman Allah–bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat. Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu. Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.  — Kisah Para Rasul 2

Bukan anggur manis penyebab semua pengalaman dahsyat dan ajaib yang terjadi pada para pemercaya itu, melainkan itu terjadi karena firman tentang zaman Mesias sedang digenapi. Hari-hari akhir adalah era Mesias — era yang dimungkinkan oleh kedatangan, kehidupan, karya, kematian-kebangkitan-kenaikan Yesus Kristus — makafs Roh Allah dicurahkan secara merata kepada semua pemercaya tanpa pandang usia, pengalaman, pendidikan, dan berbagai sekat pembeda lainnya.

Firman dinubuatkan melalui perantaraan para nabi oleh gerakan Roh Allah sendiri meski prosesnya bisa jadi melibatkan berbagai kapasitas dan kekhasan kemanusiaan mereka dalam kadar berbeda-beda. Utamanya nubuatan atau firman kenabian itu bicara tentang kedatangan Mesias yang akan membuka era pewujudan Kerajaan Allah di bumi ini. Dengan mempelajari catatan tentang kehidupan dan karya Mesias (Yesus Kristus) kita melihat prinsip yang sama yaitu kedatangan-Nya, kehidupan-Nya, berbagai perbuatan ajaib-Nya, seluruh karya penyelamatan oleh-Nya dimungkinkan oleh Roh yang memenuhi, mengendali dan memberdaya Dia. Baik firman-firman yang kemudian dicatat dalam Alkitab, maupun Firman yang hidup — keduanya dimungkinkan karena dan oleh kehadiran dan pemberdayaan Roh Kudus.

Prinsip kebalikannya pun tampak dengan jelas. Baik kehadiran maupun berbagai manifestasi pekerjaan Roh wajarnya dan mestinya dibingkai, dibentuk, dibicarakan oleh firman-firman tertulis dan dimaksudkan untuk berfpkus pada sang Mesias, Firman yang hidup. Sebab, manifestasi mengherankan apa pun dan oleh siapa pun yang tidak berdasarkan dan dapat diuji oleh isi Alkitab dan yang tidak memuliakan, memberitakan, membicarakan Yesus Krtistus, sangat amat mungkin bukan datang dari Roh Allah melainkan dari tipu daya si jahat. Iblis si pendusta.

Kita pasti merindukan pekerjaan Roh yang kuat dalam hidup kita yang memungkinkan kita mengalami realitas relasi dengan Tuhan secara nyata. Ini benar dan patut. Maka, perhatikanlah firman tertulis dan Firman yang hidup. Pelajari dan Imani dan bangun hubungan intim dengan sang Firman hidup melalui pergaulan yang intens dengan firman tertulis. Namun untuk bisa mengalami ini, kita perlu Roh yang menghidupkan. Maka bacalah Alkitab dengan mengandalkan pencerahan Roh Kenabian. Ikut dan menyatulah dengan sang Mesias oleh pertolongan Roh Kristus. 

Tanpa bingkai firman dan fokus Firman, kita mungkin menemukan roh lain bukan Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus pengetahuan kita akan Alkitab dan doktrin kita tentang Kristus paling  hanya pengetahuan kognitif belaka. Jadi kita perlu semuanya — firman tertulis, Firman yang hidup, Roh yang memberdaya. 

Mari dukung pelayanan Yayasan Simpul Berkat lewat kegiatan pelayanan

literasi yang dilakukan untuk setiap Kristen di Indonesia.

Kirim dukungan Anda ke Yay. Simpul Berkat: BCA 0953882377 a/n Philip hs.