Keteladanan Petrus

Tetapi Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut, katanya: “Aku sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi dan aku melihat suatu penglihatan: suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di depanku. Aku menatapnya dan di dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat dan binatang liar dan binatang menjalar dan burung-burung. Lalu aku mendengar suara berkata kepadaku: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah! Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak, sebab belum pernah sesuatu yang haram dan yang tidak tahir masuk ke dalam mulutku. Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram! Hal itu terjadi sampai tiga kali, lalu semuanya ditarik kembali ke langit. Dan seketika itu juga tiga orang berdiri di depan rumah, di mana kami menumpang; mereka diutus kepadaku dari Kaisarea. Lalu kata Roh kepadaku: Pergi bersama mereka dengan tidak bimbang! Dan keenam saudara ini menyertai aku. Kami masuk ke dalam rumah orang itu, dan ia menceriterakan kepada kami, bagaimana ia melihat seorang malaikat berdiri di dalam rumahnya dan berkata kepadanya: Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus. Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu. Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita. Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?” Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: “Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup.” — Kisah Para Rasul 11:4-18

Petrus — Bersama Yakobus dan Yohanes — adalah rasul senior. Meski begitu dan kendati melakukan sesuatu yang dipimpin langsung oleh Roh, ia tidak menempatkan diri sebagai pemimpin atau kepala gereja yang keputusan dan tindakannya tidak dapat dipertanyakan atau dimintai penjelasan pertanggungjawaban. Sebaliknya dengan teliti ia memaparkan semua kejadian luar biasa itu dalam urutan apa adanya:

1) Ketika berdoa ia mendapatkan penglihatan dan mendengar perintah untuk melakukan hal yang melanggar kebiasaan makan halal vs haramnya.
2) Ia diberitahu Roh tentang kedatangan tiga orang utusan Kornelius dan dioerintahkan untuk pergi tanpa bimbang bersama mereka.
3) Ada enam saudara dari Yopa yang turut dengan Petrus.
4) Ketika bertemu Kornelius menceritakan tentang malaikat menjumpai dia waktu ia berdoa.
5) Selagi Petrus berkhotbah, Roh Allah turun ke atas Kornelius dan kumpulan orang di rumahnya. Itu persis seperti yang terjadi pada para rasul sendiri, pada para murid dan para petobat baru di awal Kisah Para Rasul.

Penjelasan pertanggungjawaban Petrus ini menyadarkan mereka bahwa semua itu benar-benar adalah pekerjaan kasih karunia Allah sendiri.

* Pemimpin rohani tidak saja perlu “keep in steps with the Spirit” tetapi juga perlu sanggup meyakinkan orang yang dipimpinnya untuk ikut dalam derap maju Roh dalam dunia ini.

Mari dukung pelayanan literasi Yayasan Simpul Berkat lewat kegiatan pelayanan
literasi yang dilakukan untuk setiap Kristen di Indonesia.
Kirim dukungan Anda ke Yay. Simpul Berkat: BCA 0953882377 a/n Philip hs.

Be the first to comment

Leave a Reply