Berdoa bersama

Berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: “Ya Tuhan,… Dan
ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan
mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman
Allah dengan berani. — Kisah rasul 4:24, 31
Pertemuan-pertemuan doa adalah bentuk dasar dari persekutuan Kristen
dan ini adalah yang pertama dipaparkan untuk kita (Kis. 4:23-31).
Berbicara bersama kepada Allah harus menjadi hal yang alami dan
spontan sebagaimana kita bicara bersama ketika bertemu. Doa bersama
untuk kebutuhan masing-masing harus menjadi bagian dari pola kehidupan
gereja yang mengalami saling mendukung dan saling membantu.
Pertemuan doa khusus dan hal yang didoakan di sini adalah reaksi
terhadap ancaman dari penguasa resmi. Sebagaimana biasanya dalam doa
alkitabiah, mereka membangun doa atas realitas kekuasaan Allah,
sebagai Pencipta dan Tuhan atas semua, dan atas penyataan dari Roh
yang ditampung dalam Alkitab (dalam hal ini penyataan bahwa para
penguasa dunia secara teratur menentang raja yang diurapi oleh Allah).
Mereka berdoa, tidak berharap agar situasi berubah, tetapi agar
dikuatkan untuk hidup dan melayani Allah di dalamnya. Sangat
mengagetkan kita, bahwa mereka tidak meminta ancaman berkurang atau
tidak terjadi di Yerusalem, tetapi agar mereka berani mewartakan
Firman di hadapan oposisi dan untuk dukungan lebih lanjut atas
kesaksian kepada ketuhanan Yesus dalam bentuk seperti ketika orang
lumpuh disembuhkan. Mereka bukan memikirkan keamanan mereka tetapi
kepentingan Allah.
Itulah doa yang benar dan doa itu dijawab dengan ajaib. Pentakosta
seolah terjadi lagi! Mereka merasakan bumi bergoncang – energi ilahi
dahsyat dilepaskan. Dan dengan kuasa Roh begitu kuat dalam mereka,
mereka bersaksi dengan berani sesuai permintaan doa mereka. Doa untuk
keberanian dalam bersaksi akan selalu dijawab secara positif, jika
kita berani melakukannya. Tetapi apakah kita berdoa untuk itu?
Apa yang dapat kita pelajari dari model doa ini?
Tuhan, ajar kami mengangkat suara kami bersama dalam cara dan semangat
yang sama.
(James I. Packer, Bapa Surgawi Mengasihimu, Hari ke-153)

Be the first to comment

Leave a Reply