Wakil Tuhan

Keluaran 7:1-13

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu. Engkau harus mengatakan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan Harun, abangmu, harus berbicara kepada Firaun, supaya dibiarkannya orang Israel itu pergi dari negerinya. TUHAN menjadikan Musa sebagai Allah bagi Firaun dan Harun, sambal Harun menjadi nabi bagi Musa. Ini menegaskan dua segi saling berkaitan. Pertama, yang pegang kendali atas semua segi proses pembebasan Israel dari Mesir — berfirman kepada Firaun, membuat berbagai tanda ajaib, dlsb. — adalah TUHAN. TUHAN yang punya rencana, Ia yang mengatur strategi, tahap demi tahap bagaimana pelepasan Israel itu akan berlangsung, bagaimana menaklukkan kekerasan hati Firaun dan mematahkan kuasa-kuasa yang bekerja di balik penindasan pleh Mesir. Kedua, Musa dan Harun yang menjadi tangan dan mulut Allah memiliki kuat kuasa sebagai wakil Allah. Otoritas dan kuasa mereka adalah derivatif, turun dan dikaruniakan kepada mereka dari Allah. Sejauh ucapan, tindakan, perbuatan mereka serasi dengan apa yang TUHAN perintahkan, sejauh itulah mereka di posisi pihak Allah dan kuat kuasa-Nya.
Tetapi Aku akan mengeraskan hati Firaun, dan Aku akan memperbanyak tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir. Bilamana Firaun tidak mendengarkan kamu, maka Aku akan mendatangkan tangan-Ku kepada Mesir dan mengeluarkan pasukan-Ku, umat-Ku, orang Israel, dari tanah Mesir dengan hukuman-hukuman yang berat. Dan orang Mesir itu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku mengacungkan tangan-Ku terhadap Mesir dan membawa orang Israel keluar dari tengah-tengah mereka.” Demikianlah diperbuat Musa dan Harun; seperti yang diperintahkan TUHAN kepada mereka, demikianlah diperbuat mereka. TUHAN bukan mengeraskan hati dalam arti melawan apa yang sesungguhnya diinginkan Firaun. Sebaliknya TUHAN akan mengeraskan hati sebagai konsekuensi dari sikap dan pilihan Firaun terhadap berulang kali firman TUHAN datang kepadanya dan ia tetap menolak. Penolakan terhadap rencana TUHAN itu juga berakibat akan terjadinya acungan tangan TUHAN yang keras dalam bentuk berbagai tanda ajaib yang berakibat destruktif kepada Firaun dan Mesir.
Adapun Musa delapan puluh tahun umurnya dan Harun delapan puluh tiga tahun, ketika mereka berbicara kepada Firaun. Dan TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: Usia Musa dan Harun sudah mencapai usia menikmati fase terakhir kehidupan. Tetapi, justru mereka baru mulai memasuki bagian yang paling signifikan dalam kehidupan mereka yaitu ambil bagian dalam rencana dan karya Keluaran  TUHAN dapat memakai orang dalam tahapan usia mana pun sejauh yang bersangkutan  berespons positif kepada panggilan, rencana dan karya TUHAN.
“Apabila Firaun berkata kepada kamu: Tunjukkanlah suatu mujizat, maka haruslah kaukatakan kepada Harun: Ambillah tongkatmu dan lemparkanlah itu di depan Firaun. Maka tongkat itu akan menjadi ular.” Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu mereka berbuat seperti yang diperintahkan TUHAN; Harun melemparkan tongkatnya di depan Firaun dan para pegawainya, maka tongkat itu menjadi ular. Kemudian Firaunpun memanggil orang-orang berilmu dan ahli-ahli sihir; dan merekapun, ahli-ahli Mesir itu, membuat yang demikian juga dengan ilmu mantera mereka. Masing-masing mereka melemparkan tongkatnya, dan tongkat-tongkat itu menjadi ular; tetapi tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka. Tetapi hati Firaun berkeras, sehingga tidak mau mendengarkan mereka keduanya–seperti yang telah difirmankan TUHAN. 
Sebelum ini Musa dan Harun hanya datang dengan kata-kata kepada Firaun. Kini TUHAN memerintahkan mereka, Musa membawa tongkatnya dan membuat mukjizat — tongkat itu menjadi ular seperti yang pernah dilakukan di gunung TUHAN. Tetapi Firaun punya orang-orang berilmu dan ahli sihir yang sanggup melakukan hal yang sama. Tanda ajaib mirip seperti yang dari TUHAN dalam batas tertentu dapat ditiru dan dilakukan oleh kekuatan si jahat. Tetapi dampak dari bermain-main dengan tanda ajaib yang bersumber dari si iblis ialah orang makin dikuasai dan ditipu oleh si iblis. Firaun menjadi makin keras hati karena melihat kemampuan para ahli sihirnya. Tetapi ular dari tongkat Musa memakani ular-ular si jahat. Kuasa si iblis bisa meniru tetapi tetap takluk kepada kuasa asli TUHAN.

Mari memberkati sesama melalui pelayanan literasi Yay. Simpul Berkat. Kirim dukungan Anda ke: BCA 0953882377

Be the first to comment

Leave a Reply