Tobat Dompet

Luther sering berbicara tentang tahap-tahap pertobatan. Pertama, ia mempertimbangkan apa yang disebutnya “pertobatan pikiran”: Kita yakin akan kebenaran dan anugerah Tuhan, dan melakukan pendakian intelektual menuju iman. Dia juga berbicara tentang “pertobatan hati”: Pekerjaan Allah yang lebih dalam mulai mengubah sikap kita, kepedulian dan kasih kita terhadap sesama. Di sini kita menjadi lebih seperti Yesus, mempertunjukkan bahwa iman bukan hanya seperangkat kepercayaan tetapi pekerjaan aktif yang menggerakkan tangan, kaki, perkataan, dan tindakan kita. Dan akhirnya, Luther berbicara tentang “pertobatan dompet”: Kita menyadari bahwa semua karunia berasal dari Tuhan, bahwa kita tidak memiliki hidup atau kehidupan kita. Segala sesuatu dalam hidup adalah pinjaman, bahkan orang-orang yang kita kasihi, dan kita sebenarnya adalah penatalayan (atau penjaga) dari kelimpahan kemurahan Allah. — dalam Seven Deadly Virtues, Temptations in Our Pursuit of Goodness Todd E. Outcalt
Saya sudah mengalami hidup serba kekurangan, dan juga hidup dengan berkelebihan. Saya sudah mengenal rahasianya untuk menghadapi keadaan yang bagaimanapun juga; baik keadaan makmur maupun keadaan miskin, baik keadaan mewah maupun keadaan berkekurangan. Dengan kuasa yang diberikan Kristus kepada saya, saya mempunyai kekuatan untuk menghadapi segala rupa keadaan. — Filipi 4:12-13 (ISH)
Dukung pelayanan literasi Yayasan Simpul Berkat | E-mail: simpulberkat@gamil.com |
Bank BCA – No. Rekening: 0953882377 – a.n. Philip H. S

Be the first to comment

Leave a Reply