Tersembunyi

Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus
di dalam Allah.
Kolose 3:3

Dalam kelas yang saya ajar ada seorang mahasiswi bernama Olga yang
lahir dan dibesarkan di Rusia. Sesaat sebelum lulus, ia datang ke
kantor saya memberikan sebuah hadiah. Yaitu, sejenis boneka yang
populer di Rusia, yang disebut boneka matryoshka, atau babushka. Ini
adalah boneka sarang dari kayu, di mana satu set boneka yang
masing-masing berukuran mengecil bertingkat, bersarang satu di dalam
lainnya. Boneka dari Olga ini hanya ada dua. Di dalam boneka yang
paling kecil tersembunyi sebutir coklat enak. Saya berterima kasih
kepadanya untuk hadiah ini, dan menyimpan boneka itu di meja kerja
saya sebagai pengingat tentang Olga dan pertumbuhan imannya sementara
belajar di perguruan tinggi. Tidak dibesarkan sebagai orang Kristen
yang sungguh, ia tertarik pada Kekristenan dan mengambil beberapa
kelas dari saya walaupun itu di luar jurusan studinya.

Tiap kali saya
melihat boneka itu, saya tersenyum dan berterima kasih kepada Allah
untuk hak istimewa saya menjadi guru.
Beberapa tahun kemudian sementara memerhatikan boneka itu, saya
mengalami pencerahan kecil. Saya telah menghafal Kolose 3, dan keempat
ayat pertamanya yang berbicara tentang mati dan bangkit bersama
Kristus dan bagaimana kehidupan kita “tersembunyi” di dalam Kristus.
Konsep ini sukar dimengerti.

Bagaimana saya mati bersama Yesus?
Bagaimana saya bangkit bersama Dia? Bagaimana saya hidup “dalam”
Kristus? Dan, pentingkah itu? Tampaknya memang penting, sebab Paulus
menulis begitu sering tentang hal itu. Saya temukan bahwa Paulus
memakai frasa “dalam Kristus” dan “Kristus dalam kita” delapan puluh
sembilan kali. Banyak sekali, pikir saya, maka ini pasti penting,
bahkan meski saya tidak mengerti artinya.

Saya sadar bahwa boneka-boneka Rusia itu menggambarkan arti kedua jenis “dalam” itu. Ketika saya berfokus pada boneka yang lebih besar menyimpan boneka yang lebih kecil, saya berpikir tentang bagaimana
saya “dalam Kristus.” Yesus seperti boneka yang lebih besar, dan saya hidup serta bergerak di dalam Dia. Ini sangat menghibur dan menguatkan
apabila berpikir bagaimana saya, oleh anugerah Allah, telah menerima
semua yang ada di dalam Yesus dan yang Yesus telah lakukan dan kerjakan — pengampunan, pendamaian, hidup, penyembuhan, kuasa,
hikmat. Bila saya berfokus pada boneka yang lebih kecil, terkadang
saya merenungkan bagaimana Kristus “dalam saya.”

Lagi-lagi, oleh
anugerah Allah saya mendapatkan hidup baru dalam saya; hidup dan kuasa
yang telah membangkitkan Yesus dari kematian itu kini hidup dalam
saya. Saya tidak tahu bagaimana berlangsungnya hal ini, tetapi saya
tahu bahwa hal ini adalah kenyataan melalui cara Yesus bekerja di
dalam dan melalui saya.

Tetapi apa artinya bahwa saya telah mati dan bangkit bersama Yesus,
dan bahwa hidup saya kini “tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah”
(Kolose 3:3)? Apakah ini memiliki arti bagi kehidupan keseharian saya
sebagai pengikut Kristus?
Kita semua ingin sekali menemukan jawaban bagi dua pertanyaan penting:
Siapakah saya? Dimanakah saya? Pertanyaan lebih dalam di balik
pertanyaan tersebut ialah, Berartikah saya? Amankah saya? Ketika
merasa lebih lemah, terkadang saya bertanya-tanya apakah saya
bernilai, dan mencoba mendapatkan cara untuk membuat saya merasa
berarti. Dan sewaktu-waktu saya merasa takut — ekonomi, perang,
ketidakpastian lapangan kerja dan segudang krisis besar dan kecil
lainnya membuat saya gentar terkadang. Akan bereskah segala sesuatu?

Doa-doa saya kerap sederhana, “Allah, tolong saya agar dapat melewati
hari ini.”
Lalu datanglah epifania (pencerahan) kecil itu. Frasa “tersembunyi
bersama Kristus di dalam Allah” berloncatan di sekeliling otak saya,
dan tiba-tiba dalam boneka Rusia itu saya melihat ilustrasi fisik dari realitas spiritual.

Seperti halnya boneka yang lebih kecil itu
tersembunyi di dalam boneka yang lebih besar, begitulah kehidupan saya
ini tersembunyi di dalam Yesus. Saya seperti boneka yang lebih kecil
itu. Saya tidak dapat melihat kehidupan ini, tetapi saya tahu ini
sungguh nyata. Saya tahu itu tiap kali saya mengalami Allah dalam saya. Tetapi beginilah yang menjadi nyata bagi saya yaitu: jika
Kristus ada di dalam saya, dan saya di dalam Dia, saya bernilai, dan
saya aman. Saya temukan jawaban bagi dua pertanyaan mendesak tadi, dan
saya tidak menemukannya dengan melakukan sesuatu yang besar, terlihat
penting atau menonjolkan keahlian saya. Saya tidak menemukannya dengan
memiliki polesi asuransi yang bagus atau persiapan pensiun atau mobil
dengan kantong udara; tidak juga dengan beroleh nilai baik di sekolah
atau dipromosikan dalam pekerjaan, penerimaan sosial atau mendapat
jodoh yang serasi. Saya mendapatkan nilai diri dan keamanan dalam
fakta bahwa hidup saya tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah.
Jatidiri saya adalah sesuatu yang saya perjuangkan keras untuk
mencapainya: guru, penulis, pembicara dan seterusnya. Saya kira orang
menganggap saya penting sebab jatidiri ini. Bila orang mendengar bahwa
saya telah menerbitkan buku, dapat saya lihat di wajah mereka bahwa
mereka terkesan, dan jujur saya juga merasa senang jika itu terjadi.

Di dalam hati saya tersenyum tetapi berusaha tidak memperlihatkannya
agar tidak dianggap sombong (padahal saya memang sombong, tetapi tidak
ingin orang lain melihatnya). Tetapi semua itu fana, terus menerus
berubah dan karenanya rentan. Apa jadinya jika saya kehilangan
pekerjaan? Atau jika tidak ada yang bersedia menerbitkan tulisan saya
atau mendengar ceramah saya? Akan jadi apa saya?

Dari Kolose 3 dan boneka Rusia itu saya mendapat satu
gambaran jelas: di dalam sayalah Kristus berdiam. Dan jika karena
kasih Ia rela memberi hidup-Nya untuk saya dan mengambil hidup saya ke
dalam hidup-Nya, maka pasti Ia juga sangat menyayangi saya. Lalu saya
pikir, Allah juga bukan sekadar mengasihi saya, Ia sungguh menyukai
saya. Maka jatidiri saya malah menjadi makin mengherankan: Saya Jim,
di dalam saya Kristus berdiam dan bersuka akan saya. Ini suatu
pemikiran yang dahsyat. Sambil berulang kali mengucapkannya kepada
diri saya, saya merasakan semacam denyutan energi menjalari saya.
Jatidiri ini tidak fana — tidak akan pernah berubah. Saya tidak
mendapatkannya melalui usaha, dan saya tidak dapat kehilangan hal ini.
Ini didasari atas apa yang telah Allah buat untuk saya, bukan atas apa
yang saya buat untuk Allah. Saya khawatir tentang seberapa berkomitmen
(atau tidak berkomitmen) saya pada Yesus. Yang sesungguhnya penting
adalah Yesus berkomitmen penuh pada saya. Hidup saya tersembunyi di
dalam Dia.
Karena hidup saya tersembunyi di dalam Dia, saya kuat:
“Saya dapat melakukan segala perkara melalui [Kristus] yang menguatkan
saya” (Filipi 4:13 – mengikuti terjemahan NRSV). Yesus berkata saya
dapat melakukan perkara lebih besar dari yang Ia lakukan (Yohanes
14:12). Tanpa penguatan-Nya tak mungkin saya bersedia untuk mencoba
melakukan hal ini. Apakah yang sedang Anda hadapi hari ini? Anda tidak
sendirian. Apakah masalah di pekerjaan?

Apakah Anda bergumul tentang
menemukan jatidiri terlepas dari pencapaian Anda? Apakah Anda khawatir
tentang anak-anak Anda? Apakah Anda gelisah tentang masa depan?
Ingatlah siapa Anda: Anda adalah orang yang Kristus diami dan sukai.
Ingat di mana Anda berada: Anda ada di “dalam Kristus,” aman dan
terjamin. Dan ingat apa yang sanggup Anda buat: Anda dapat melakukan
segala perkara melalui Kristus.

Anda bernilai.

Anda kuat.

Lebih bernilai dan lebih kuat daripada yang Anda ketahui.

Menghidupi Kebenaran Ini

Kebenaran inti pasal ini ialah tentang tempat Anda sebagai orang
Kristen dan disimpulkan dalam pernyataan dahsyat ini: “Hidup saya
tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah.” Ini benar, bahkan jika
Anda tidak memercayainya penuh. Lekatkan frasa sederhana ini ke
ingatan Anda, dan sementara Anda melalui hari-hari Anda, berusahalah
mengucapkannya beberapa kali. Saya suka mengucapkannya sementara
berjalan atau mengendara, dengan lembut mengucapkan kebenaran ini
kepada akal budi dan hati saya. Tubuh saya sepertinya diberdaya oleh
praktik ini; saya mendapatkan diri saya merasa kuat dan positif.
Ingat, ini bukan angan-angan — Anda tidak membuatnya menjadi
kenyataan dengan cara mengucapkannya. Ini adalah “terapi realitas,”
yaitu menempatkan akal budi secara kokoh dalam realitas kebenaran.
Sambil Anda melakukan ini, Anda mulai melihat diri sendiri, dan Allah,
dalam cara berbeda.

Penegasan

Hidup saya aman, terjamin dan tersembunyi di dalam Kristus Yesus.
Tidak ada apa pun yang perlu saya takuti hari ini, atau kapan pun.

Doa

Terima kasih, Yesus, karena membangun hidup saya di dalam Engkau.
Kiranya sambil saya berjalan dalam kemerdekaan mulia ini saya selalu
menyadari bahwa tidak ada apa pun yang dapat mencelakakan saya. Tolong
saya untuk menghidupi setiap helaan nafas sesuai kebenaran ini hari
ini.

Renungan

Pernahkah Anda merasa sangat sendirian? Jika demikian, bagaimanakah
kebenaran ini boleh menghibur Anda?

Dalam cara “bumiah” apa Anda mencoba mendapatkan keamanan, jaminan dan
nilai diri?
(James Bryan Smith, Tersembunyi dalam Kristus, psl 5)

Be the first to comment

Leave a Reply