Teologi Pertumbuhan

Salah satu topik yang banyak diperdebatkan orang Kristen dari pihak-pihak yang saling silang adalah tentang teologi kesehatan dan kemakmuran (TKK) vs teologi penderitaan (TPD). Pada kenyataannya ketika pihak yang menentang TKK atau yang banyak menekankan TPD menderita sakit atau menghadapi masalah dalam aspek ekonomi, tetap juga berdoa untuk kesembuhan dan solusi ekonomi. Di pihak penganjur TKK mungkin memang ada yang mengajarkan kesehatan dan kemakmuran sebagai pesan utama mereka, meski agaknya sebagian dari pihak ini juga mulai mengajarkan perlunya pikul salib dan menanggung konsekuensi tidak enak dari setia kepada Kristus. Pada intinya, rasanya jarang orang percaya meyakini kutub-kutub itu secara ekstrim, dan tidak mungkin kita sangkali bahwa Alkitab mengajarkan itu dan mencatat banyak narasi nyata kedua hal tersebut. Nah, perspektif mazmur ini kini memberi kita wawasan yang baik untuk kita percayai dan praktikkan.

Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion,

supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,

dan melihat anak-anak dari anak-anakmu!

Damai sejahtera atas Israel! (Mazmur 128:5-6)

Pernahkah kita temukan firman TUHAN baik di Perjanjian Lama maupun Baru bahwa sakit penyakit, kegagalan, kemiskinan, akan menjadi teman akrab orang dan umat percaya? Apakah orang yang takut TUHAN dan berjalan di jalan-Nya akan menjadi orang yang tidak berkembang, lemah, kurang energi, kalah, baik fisik, moril, intelektual, emosional, spiritual? Apakah kegagalan, sakit penyakit, kemiskinan adalah tanda dari perkenan dan penyertaan Allah? Tahukah kita bahwa TUHAN Allah limpah dengan rahmat dan berkat, dan itu Ia jaminkan termasuk dengan memberi Nama-Nya adalah YHWH Rapha (menyembuhkan, Keluaran 15:26). Apakah berbagai mukjizat seperti penyembuhan, dan lainnya yang Tuhan Yesus kerjakan hanya pancingan agar orang percaya Dia atau itu tanda-tanda awal dari sedang mewujudnya Kerajaan Shalom di bumi ini di antara umat-Nya? Di sisi lain, apakah kesehatan / kesembuhan, kemakmuran, keberhasilan selalu akan terjadi di bumi yang telah dicemari dosa ini, atau itu adalah cicipan awal yang sedang menuju kesempurnaan dari langit dan bumi baru kelak yang masih berproses dan belum sempurna? Apakah dalam narasi alkitabiah tidak pernah ada orang benar yang mengalami hal-hal buruk entah karena dampak alami karena kejatuhan Adam / Hawa, karena konsekuensi ketaatan imannya? Apakah dalam narasi dan ajaran Alkitab tidak pernah dinyatakan kemungkinan bahwa hal-hal yang seakan kebalikan dari berkat sehat dan makmur, dijadikan alat pemurnian dan pendewasaan TUHAN bagi umat percaya?

Dalam dua ayat terakhir mazmur ziarah ini pemazmur memakai bentuk kata kerja yang menyiratkan bahwa itu adalah doa, harapan, dan sekaligus antisipasi penuh keyakinan. Yaitu, bahwa orang yang takut TUHAN dan jalan di jalan-Nya akan melihat 1) kebahagiaan Yerusalem, 2) menyaksikan regenerasi berikutnya yaitu anak-anak dari anak-anaknya. Inilah doa, harap, dan antisipasi penuh keyakinan sepanjang umur hidup orang yang takut TUHAN dan menjalani jalan-jalan-Nya. Doa, harap dan antisipasi yakin percaya itu adalah akan “shalom” yaitu damai sejahtera atau relasi intim berarti-bermakna secara vertikal, horisontal-sosial-komunal dan vertikal ke realitas bumiah yang materiil. Doa yang lahir dari iman percaya teguh bahwa TUHAN Allah itu penuh anugerah, baik adanya, rancangan-rancangan-Nya adalah damai sejahtera-berkat-keberuntungan dan bukan kecelakaan-kemalangan-kehancuran, TUHAN ingin agar umat-Nya mengalami kelimpahan yang ada di dalam diri-Nya, dan bahwa Ia dari dulu sampai kini terus menerus berkarya mewujudkan penyatuan surga dan bumi yang kelak itu akan datang sempurna dalam kedatangan Yesus Kristus kedua kali.

Jadi, solusi untuk ketegangan antara TKK dan TPD menurut saya adalah teologi pertumbuhan yang serasi dengan teologi Perjanjian, Shalom, dan Kerajaan. TUHAN Allah merencanakan dan menghendaki bahwa umat-Nya, keluarga dan individu orang percaya bertumbuh dalam semua kapasitas sebagai gambar dan rupa Allah, bertumbuh dalam keikutsertaan menjadi umat Kerajaan yang mengerjakan Shalom, dan dalam proses pertumbuhan yang melibatkan berbagai disiplin pemurnian dan pembersihan itu pasti berproses hal-hal seperti keberbuahan, keberhasilan, kesehatan, kemakmuran, kelimpahan hidup. Shalom adalah janji pasti TUHAN Allah untuk orang-orang yang takut Dia. Kiranya doa di akhir mazmur ini juga menjadi doa-harapan-keyakinan dan energi nyata di keseharian kita sekarang dan seterusnya. Amin.

Teologi pertumbuhan kiranya memberi kita perspektif yang utuh dan imbang tentang bagaimana keberbuahan dan pembersihan menjadi tujuan dan cara TUHAN memberkati kehidupan orang yang takut Dia. Teologi pertumbuhan memperhitungkan semua aspek; 1) sifat kasih dan kudus TUHAN, 2) kenyataan dunia dan manusia sudah jatuh dalam dosa, 3) kenyataan anugerah penyelamatan / pembaruan dalam Kristus Yesus sedang mengerjakan pembaruan total menuju ke surga mewujud di bumi, 4) berkat-sehat-kuat-nikmat adalah kehendak dan wujud dan perkenan rahmat TUHAN, dan 5) dalam hikmat-Nya TUHAN memakai banyak cara dan alat untuk merawat-menyehatkan-membuat umat-Nya mengalami pertumbuhan yang berbuah-buah mewujud-nyatakan kemuliaan TUHAN hadir di dalam dan melaluinya.

Be the first to comment

Leave a Reply