Tantangan Awal

Kemudian Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu berkata kepadanya: “Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Biarkanlah umat-Ku pergi untuk mengadakan perayaan bagi-Ku di padang gurun.” Tetapi Firaun berkata: “Siapakah TUHAN itu yang harus kudengarkan firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku TUHAN itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi.” Lalu kata mereka: “Allah orang Ibrani telah menemui kami; izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami, supaya jangan nanti mendatangkan kepada kami penyakit sampar atau pedang.” Tetapi raja Mesir berkata kepada mereka: “Musa dan Harun, mengapakah kamu bawa-bawa bangsa ini melalaikan pekerjaannya? Pergilah melakukan pekerjaanmu!” Lagi kata Firaun: “Lihat, sekarang telah terlalu banyak bangsamu di negeri ini, masakan kamu hendak menghentikan mereka dari kerja paksanya!” Pada hari itu juga Firaun memerintahkan kepada pengerah-pengerah bangsa itu dan kepada mandur-mandur mereka sendiri: “Tidak boleh lagi kamu memberikan jerami kepada bangsa itu untuk membuat batu bata, seperti sampai sekarang; biarlah mereka sendiri yang pergi mengumpulkan jerami, tetapi jumlah batu bata, yang harus dibuat mereka sampai sekarang, bebankanlah itu juga kepada mereka dan jangan menguranginya, karena mereka pemalas. Itulah sebabnya mereka berteriak-teriak: Izinkanlah kami pergi mempersembahkan korban kepada Allah kami. Pekerjaan orang-orang ini harus diperberat, sehingga mereka terikat kepada pekerjaannya dan jangan mempedulikan perkataan dusta.” Maka para pengerah bangsa itu dan para mandurnya pergi dan berkata kepada mereka: “Beginilah kata Firaun: Aku tidak memberi jerami lagi kepadamu. — Keluaran 5:1-10 dst -24

Firman TUHAN, “Let my people go,” telah disampaikan oleh Musa dan Harun kepada Firaun. Tetapi, responsnya tidak saja menolak bahkan tidak mengakui TUHAN — “Siapakah TUHAN itu sampai aku harus menuruti perkataan-Nya,” lalu “aku tidak kenal TUHAN itu.” Padahal berulang kali Musa dan Harun menyebut bahwa permintaan itu datang dari YHWH Elohim, yaitu Allah (Elohim) yang sejatinya telah mencipta hagad raya dan seluruh isinya dan yang telah memperkenalkan jatidiri-Nya sebagai YHWH (TUHAN Perjanjian). Dan, untuk menguji kerelaan Firaun, TUHAN mulai dengan permintaan agar umat Israel diizinkan pergi menyembah Dia selama tiga hari. Inilah akibat manusia menganggap dirinya setara Allah — Firaun menganggap dirinya adalah anak dewa Ra sehingga berpikir posisi dan kuasanya setara para allah.

Bukan saja menyepelekan TUHAN, Firaun malah menantang dan melawan dengan membebani kerja paksa Israel dari hanya membuat batu bata kini suplai jerami pun harus mereka cari sendiri. Penambahan beban kerja paksa ini membangkitkan salah mengerti pada para mandor Israel. Mereka menganggap Musa dan Harun menyampaikan info buruk tentang Israel sehingga Firaun bertindak keras demikian. Musa yang menerima protes keras para mandor Israel langsung menyampaikan keluhan kepada TUHAN — mengapa TUHAN bengis, mengapa TUHAN mengutus dia, mengapa TUHAN tidak bertindak. TUHAN menjawab bahwa Ia sedang dan akan lebih kuat dan nyata mewujudkan kehendak-Nya.

Semua sikap iman dan tindakan taat untuk menghidupi kehendak, rencana dan janji TUHAN pasti akan mengalami reaksi dahsyat dari si musuh. Maka jangan bermimpi dengan mengembangkan konsep teologis menyesatkan seolah jalan hidup orang beriman akan bersuasana piknik berkelimpahan bebas rintangan. Sebaliknya, milikilah kesiagaan bahwa rintangan akan bermunculan dan semakin berat berbahaya namun di situlah justru pewujudan rencana, kehendak dan janji-janji TUHAN akan Berjaya.

 

Mari memberkati sesama melalui pelayanan literasi Yay. Simpul Berkat. Kirim dukungan Anda ke: BCA 0953882377

Be the first to comment

Leave a Reply