Perlindungan Kuat

Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda.” Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka. Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel; dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu. — Keluaran 14:18-20
Di awal kisah Keluaran ini Firaun mempertanyakan “Siapa TUHAN Allah itu?” Sesudah berulang kali melalui tanda ajaib Tuhan menjawab sikap menantang dan menyepelekan itu, kini TUHAN Allah memberi jawaban final dan mengakhiri total perlawanan Firaun itu, Ketika mengejar Israel yang dalam keadaan terjepit tersebut Firaun mengerahkan kekuatan perangnya yang membuat ia jaya dan cengkeraman kekuasaannya meluas. Ia mengejar Israel sebagai panglima perang berkekuatan dahsyat. Tetapi TUHAN Allah menyatakan siapa diri-Nya. Ia adalah YHWH — Aku ada yang Aku ada — Ada kekal, dulu, sekarang dan selamanya, Ada dalam diri-Nya sendiri yang membuat semua ada lainnya berasal dari Dia dan bergantung kepada-Nya. Ia bahkan dalam nas lain memiliki nama El Shadday — Allah Mahakuasa, YHWH Tsebaoth — YHWH Panglima Balatentara Semesta. Nah, Firaun panglima balatentara Mesir dengan prajrit terlatih dan 600 kereta perang itu kini bukan sedang mengejar dan menghancurkan Israel yang tidak berdaya, tetapi harus berhadapan melawan TUHAN Panglima Kekal atas Balatentara Semesta sampai menuai sendiri kebinasaan Mesir.
Nas ini menyebut tentang Malaikat Allah. Dalam Perjanjian Lama beberapa kali Malaikat Allah disebut datang dan menampakkan diri dalam beberapa peristiwa pembebasan — kepada Abraham untuk pembebasan Lot, kepada Yakub ketika di puncak kegentingan terhadap Esau, kepada Yoshua di awal penaklukan Kanaan, dan banyak lagi. Apabila semua penampakan Malaikat Allah di berbagai peristiwa pembebasan umat ini dirangkaikan, maka bisa disimpulkan bahwa inilah penampakan pra-inkarnasi Yesus Kristus yang dalam sepanjang karir pelayanan-Nya — hidup, mati, bangkit-Nya — terlibat penuh dalam karya pembebasan berskala terbesar, teragung, bahkan kekal. Malaikat Allah ini yang menyatakan diri sebagai tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari. Tetapi ketika bertindak menyelamatkan Israel dalam situasi terjepit itu, Malaikat Allah ini mengubah posisi, dari depan ke belakang. Sisi gelapnya menghadap ke balatentara Mesir sehingga mereka dalam kegelapan dan praktis tidak berdaya. Sebaliknya sisi terang menghadap ke umat Tuhan memberi harapan dan kesan terpelihara.
Engkau mengelilingi aku dari segala penjuru, dan Kaulindungi aku dengan kuasa-Mu.
Terlalu dalam bagiku pengetahuan-Mu itu, tidak terjangkau oleh pikiranku.
— Mazmur 139:5-6 (BIS)

Mari memberkati sesama melalui pelayanan literasi Yay. Simpul Berkat. Kirim dukungan Anda ke: BCA 0953882377

Be the first to comment

Leave a Reply