Mujizat Tingkat Tinggi

Berfirmanlah TUHAN kepada Harun: “Pergilah ke padang gurun menjumpai Musa.” Ia pergi dan bertemu dengan dia di gunung Allah, lalu menciumnya. Kemudian Musa memberitahukan kepada Harun segala firman TUHAN yang disuruhkan-Nya kepadanya untuk disampaikan dan segala tanda mujizat yang diperintahkan-Nya kepadanya untuk dibuat. Lalu pergilah Musa beserta Harun dan mereka mengumpulkan semua tua-tua Israel. Harun mengucapkan segala firman yang telah diucapkan TUHAN kepada Musa, serta membuat di depan bangsa itu tanda-tanda mujizat itu. Lalu percayalah bangsa itu, dan ketika mereka mendengar, bahwa TUHAN telah mengindahkan orang Israel dan telah melihat kesengsaraan mereka, maka berlututlah mereka dan sujud menyembah. — Keluaran 4:27-31
Apakah mukjizat terbesar, terajaib yang TUHAN Allah dapat dan ingin kerjakan? Bukan mengubah air menjadi darah, bukan mengadakan dan meniadakan berbagai sakit penyakit, bukan mengubah benda mati menjadi makhluk hidup dan sebaliknya. Nas ini tidak menyebutkan kata ajaib atau mukjizat barang sekali pun, tetapi seluruh adegan yang dicatat di sini sesungguhnya adalah mukjizat, perbuatan ajaib yang paling tinggi tingkat keajaibannya yaitu perubahan sikap dan keyakinan manusia, penyambutan dan perendahan diri satu kepada yang lain, dan penerimaan akan rencana Allah.
Sesudah dengan panjang sabar TUHAN akhirnya meyakinkan, memberdaya dan melayakkan Musa untuk menjadi pemimpin bagi rencana untuk gerakan pembebasan Israel dari perbudakan Mesir, kini TUHAN dengan cukup singkat dan mudah menyebabkan Harun pergi menemui Musa yang sedang di tengah perjalanan menuju Mesir. Pihak yang lebih tua dalam kebudayaan bangsa mana pun lazimnya adal di posisi lebih dihormati, ditinggikan, memimpin. Tetapi secara ajaib Harun rela disuruh TUHAN untuk menemui Musa. Bukan itu saja, Harun membuka diri kepada segala sesuatu yang Musa ceritakan tentang panggilan TUHAN untuknya, dan tentang tanggungjawabnya untuk memimpin dan tanggungjawab Harun untuk mendukung dia dan menjadi mulut Musa. Mukjizat berikutnya adalah bangsa yang tadinya menolak Musa ketika ia mengambil inisiatif pribadi untuk membela mereka, kini menerima dan yakin bahwa TUHAN sungguh peduli akan kesengsaraan mereka. Bahkan tanpa didorong mereka sujud dan menyembah. Mungkin sujud dan menyembah TUHAN itu telah semakin langka dan melemah karena tindihan kesengsaraan yang mereka alami . Kini terjadilah perubahan ajaib. Bangsa yang penuh keluh kesah dan rataoan, kini diwakili oleh para penetuanya menjadi bangsa yang penuh penyembahan dan pujian.
Inilah mukjizat terbesar yang mengatasi mukjizat-mukjizat di tataran natural — penerimaan panggilan, visi-misi TUHAN, perendahan hati dan penyatuan visi-misi kehidupan beberapa orang di level kepemimpinan, dan penyambutan dengan yakin yang mengubah kumpulan manusia menjadi penyembah dan pengikut rencana TUHAN. Kiranya antisipasi akan mukjizat di tataran natural tidak melebihi ekspektasi kita akan mukjizat di tataran hati, sikap dan tindakan manusia.
Mari memberkati sesama melalui pelayanan literasi Yay. Simpul Berkat. Kirim dukungan Anda ke: BCA 0953882377

Be the first to comment

Leave a Reply