Mendewasa sebagai Pengajar

Siapa yang melakukan dan mengajarkannya,
ia akan menjadi besar di dalam Kerajaan Surga.

M A T I U S 5 : 1 9 (IMB)

Siapa pun dengan hasrat berkobar untuk mengajarkan Alkitab harus
mempelajari Alkitab secara mendalam. Ezra menjadi contoh bagus: “Ezra
telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta
mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel” (Ezra 7:10).
Pengajar Alkitab yang baik mengajar melalui contoh, sebagaimana Yesus
menyatakan: “Barangsiapa mengabaikan salah satu dari perintah Taurat
sekalipun yang terkecil dan mengajar orang secara demikian, ia akan
menjadi yang terkecil di dalam Kerajaan Surga. Namun, siapa yang
melakukan dan mengajarkannya, ia akan menjadi besar di dalam Kerajaan
Surga” (Matius 5:19).
Pengajar Alkitab yang baik tidak cukup hanya menjalani kehidupan yang
layak tetapi juga mempelajari Alkitab dalam hati. Perbendaharaan
ayat-ayat Alkitab yang tersedia di dalam ingatan pengajar akan sangat
menguatkan pesan yang disampaikan.
Kegeniusan umat manusia terletak di dalam membuat alat dan
mempergunakannya. Alat menolong kita mencapai sasaran dengan upaya dan
waktu berkurang. Tetapi alat hanya berguna bagi mereka yang telah
belajar bagaimana menggunakannya.
Jika Alkitab dilihat seperti ini, sebagai peta atau kompas kehidupan,
buku pedoman untuk kemenangan dan keberhasilan di semua segi iman dan
praktik hidup, alat mana dalam hati kita dapat lebih baik?
Pengajar yang baik akan memiliki jalan masuk bebas ke seluruh Alkitab.
Ia tidak saja akan mengetahui ayat-ayat tetapi juga bagaimana
memakainya untuk manfaat orang lain. Kemajuan rohani terjadi dengan
memakai atau mempraktikkan Alkitab. Profesor Howard Hendricks dengan
tepat mengatakan, “Tanda dari kecewasaan rohani bukan seberapa banyak
Anda mengerti, tetapi seberapa banyak Anda memakai” (Living by the
Book).
Alkitab diberikan kepada kita bukan untuk pelestarian; ia diberikan
agar kita menghidupi, mengajar dan memberitakan. “firman Allah hidup
dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia
menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita”
(Ibrani 4:12).
Ahli bedah terpercaya memiliki akses ke beragam alat bedah dan tahu
fungsi masing-masingnya. Firman Allah beroperasi dalam cara yang sama;
ia memiliki kuasa untuk menyingkirkan kecemaran dan mengobati
penyakit. Dalam cara sama, pengajar yang baik menyimpan ke dalam
ingatannya beragam ayat Alkitab secara sistematis dan tematis, semua
ini dengan maksud dan manfaat untuk kearifan pribadi dan kearifan
dalam melayani orang lain.
(Joshua Choonmin Kang, Alkitab dalam Hati, psl. 18)

Be the first to comment

Leave a Reply