MANIFESTASI KEKUDUSAN (6)

Janganlah kamu makan sesuatu yang darahnya masih ada. Janganlah kamu melakukan telaah atau ramalan. Janganlah kamu mencukur tepi rambut kepalamu berkeliling dan janganlah engkau merusakkan tepi janggutmu. Janganlah kamu menggoresi tubuhmu karena orang mati dan janganlah merajah tanda-tanda pada kulitmu; Akulah TUHAN. Janganlah engkau merusak kesucian anakmu perempuan dengan menjadikan dia perempuan sundal, supaya negeri itu jangan melakukan persundalan, sehingga negeri itu penuh dengan perbuatan mesum. Kamu harus memelihara hari-hari sabat-Ku dan menghormati tempat kudus-Ku; Akulah TUHAN. Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah TUHAN, Allahmu. Kamu harus memelihara hari-hari sabat-Ku dan menghormati tempat kudus-Ku; Akulah TUHAN. Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah TUHAN, Allahmu. —Imamat 19:26-31

Memahami dan menerapkan enam perintah ini perlu, pertama dikaitkan dengan penegasan bahwa TUHAN adalah Allah yang sejati, maka fokus ibadah dan orientasi hidup harus pada-Nya dan sesuai sifat serta kehendak-Nya saja. Dan, kedua dimengerti pada konteks kebudayaan bangsa-bangsa yang tidak sungguh hidup dalam terang firman Allah, baik zaman purba dulu maupun yang masih dihidupi di saman modern / pascamodern kini.

Pertama, larangan makan daging yang masih berdarah. Ini adalah pengulangan peraturan sebelumnya, namun kini dikaitkan dengan “apabila kamu sudah memasuki tanah Kanaan.” Jadi dalam larangan makan darah sebelumnya dialaskan pada darah sebagai bagian esensial dalam korban-korban, sedangkan aturan ini dikontraskan dengan kebiasaan yang kelak akan umat temui di antara bangsa-bangsa yang tidak menyembah YHWH tetapi dewa-dewi palsu dengan penghayatan sesat juga tentang memakan daging berdarah.

Kedua, larangan untuk mempraktikkan ramalan. Sampai masa kini masih banyak orang beradab berkebudayaan modern yang memercayai ramalan, pedukunan, dan berbagai praktik takhayul sejenisnya. Umat percaya akan Tuhan sebagai pengendali yang baik atas segala sesuatu dan tanggungjawab manusia sebagai makhluk moral untuk menimbang dan berperilaku sesuai dengan keyakinan ini. Sampai sekarang astrologi, fengshui, dan banyak lagi takhayul sia-sia harus kita waspadai dan tolak dari pola hidup orang beriman,

Ketiga, larangan mencukur rambut dan janggut (agaknya) seperti yang berlaku atau biasa dilakukan di antara bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Intinya di sini adalah tubuh adalah ciptaan ajaib Tuhan Allah dan dimaksudkan untuk mencerminkan kemuliaan-Nya. Maka bagaimana kita menganggap tubuh, memperlakukan tubuh, menampilkan tubuh bukan semata soal jasmani saja tetapi juga rohani sifatnya.

Keempat, masih berhubungan dengan prinsip kekudusan tubuh, Tuhan melarang umat-Nya menoreh tubuh demi orang mati atau merajah tubuh mereka. Ini juga berkaitan dengan adat istiadat bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan menghubungkan penorehan tubuh dengan berbagai praktik spiritisme.

Kelima, Tuhan melarang kebiasaan kafir menyerahkan anak perempuan mereka menjadi pelacur (khususnya pelacur bakti yang dipakai dalam berbagai ritual penyembahan berhala).

Keenam, ini bukan larangan negatif tetapi perintah positif. Hukum yang menjadi jembatan antara hukum vertikal dan hukum horisontal, yaitu hukum Sabat – memelihara hubungan dan kebergantungan pada Tuhan Allah, dan memelihara keserasian komunal / sosial – ditegaskan lagi oleh Tuhan di antara perintah-perintah tersebut.

Ketujuh, penegasan ulang hukum yang melarang umat Tuhan mencari / berdoa kepada arwah orang mati atau kepada roh-roh peramal sebab itu akan menajiskan orang yang bersangkutan.

“Akulah TUHAN, Allahmu,” adalah dasar kokoh untuk umat memerhatikan semua larangan dan perintah positif di atas.

DOA: Ya Allah Mahakasih, Mahakuasa, syukur dan terima kasih hidup kami sepenuhnya Engkau perhatikan, pelihara dan ingin agar kami juga kudus seperti Engkau kudus adanya. Ya Yesus, kiranya oleh Roh Kudus kami selalu ingat kami telah ditebus dari kehidupan yang sia-sia dan dijadikan milik-Mu oleh darah-Mu. Amin

Be the first to comment

Leave a Reply