Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.

Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: “Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!” Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas. Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: “Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?” Jawab mereka: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.” Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis. Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah. Kisah Para Rasul 16:25-34

Di balik konflik vertikal Paulus cs mengusir roh ramal dari budak perempuan peramal dan konflik horizontal Paulus cs dituduh menyebabkan kekacauan sosial dan ancaman terhadap kebudayaan Roma sampai mereka didera dan dipenjara dalam sistem kawalan yang sangat ketat, ada Yesus Kristus Pemenang, Yesus Kristus Penyelamat, Yesus Kristus Penguasa di Surga dan di Bumi. Sejatinya misi penginjilan yang Paulus lakukan dengan segala peristiwa terkaitnya adalah praktik nyata kebenaran tersebut. Persis seperti yang Yesus Kristus sendiri klaim sesudah kebangkitan-Nya, “Segala kuasa di langit dan di bumi telah diberikan kepada-Ku.”

Dan sejalan dengan keyakinan akan KeTuhanan Yesus Kristus itu kini dalam penjara Paulus dan Silas berdoa dan memuji Tuhan. Akar kata yang sama untuk rumah doa sebelumnya yang Paulus cs kunjungi, kini dipakai di dalam tempat yang adalah penjara untuk penjahat berbahaya. Penjara menjadi tempat doa dan memuji Tuhan yang baru. Sebab, Yesus Kristus sungguh adalah sang Viktor, sang Penyelamat dan sang Raja maka di penjara pun orang yang sungguh percaya Dia akan mengalami suasana Kemenangan, Keamanan dan Kerajaan-Nya. “Sampai ke ujung-ujung bumi” — sampai ke penjara teerdalam dengan sistem belenggu dan penjagaan terketat pun ;Aku menyertai engkau.”

Sebab Ia setia kepada janji-janji-Nya, makasalah satu manifestasi kehadiran kekuasaan-Nya adalah gempa tersebut. Gempa dahsyat terjadi — tetapi heran hanya penjara itu saja yang rusak sampai semua belenggu telepas dan semua pintu penjara terbuka. Tidak ada catatan Lukas  bahwa dampak gempa itu dialami seluruh kota Filipi apalagi provinsi Makedonia. Dalam Alkitab memang salah satu satu manifestasi tindakan Allah adalah gempa. Ini juga pernah terjadi di Kisah Oara Rasu 4:31: “ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.”

Tambah mengherankan ialah seluruh isi penjara itu tidak melarikan diri, mereka semua tetap ada di tempat. Ini pasti karena pengaruh hebat kehadiran Allah dan — meski tidak disebutkan — Paulus dan Silas pasti membawa pengaruh nyata kepada mereka, Akibatnya ketika kepala penjara sudah putus asa siap menghabisi nyawanya, Paulus melarang dan memberitahu bahwa seluruh tahanan masih di tempat, ia bertanya bagaimana dapat diselamatkan, ia dan seluruh isi rumahnya lalu dibimbing untuk percaya Yesus dan dibaptis dan mereka mengalami kesukaan yang besar.

Bersaksi, berdoa, memuji Tuhan adalah praktik nyata pengakuan akan Ke-Tuhanan Yesus Kristus. Ketika itu dipraktikkan dengan tulus, banyak kebetulan dan manifestasi dahsyat bisa terjadi.