Kemerdekaan untuk melihat Kebaikan

Kuasa dari kebersyukuran adalah kesanggupan untuk melihat kebaikan. Lebih spesifiknya, seorang yang bersyukur bebas untuk melihat yang baik. Ketika kita mengucapkan terima kasih, mata kita terbuka dan hati kita dapat mengerti. Sekadar memiliki mata tidak menjamin kesanggupan untuk melihat. Mata harus dicelikkan agar dapat melihat.

Sebab mengapa kita kerap tidak melihat berbagai hal dengan tepat ialah karena kita melihatnya menurut bagaimana yang kita inginkan dari mereka dan bukan sebagaimana sesungguhnya mereka. Kebanyakan orang dibutakan oleh keserakahan atau keinginan, atau penglihatan mereka terganggu. Tetapi orang yang bersyukur disanggupkan memiliki pengertian lebih dalam dan melihat berbagai hal sebagaimana adanya mereka. Sudut pandang adalah kesanggupan untuk melihat dengan pengertian, atau memiliki wawasan.

Keadaan yang sama dapat mengundang banyak sudut pandang. Keduabelas mata-mata yang diutus ke Kanaan kembali dengan laporan yang saling bertentangan. Semuanya pergi ke tanah yang sama dan melihat orang yang sama. Yang sepuluh balik dengan laporan sangat negatif, takut oleh tanah dan orang Kanaan. Tetapi Yosua dan Kaleb memaparkan tanah itu teramat sangat baik dan melimpah susu dan madu. Semua dua belas itu melihat tanah yang sama, namun mereka pulang dengan dua perangkat pandangan yang berbeda: yang satu mengeluh dan yang lain bersyukur. Yosua dan Kaleb bersyukur untuk tanah tersebut karena mereka melihat kebaikan di dalamnya — karena mereka melihat itu dengan sudut pandang Allah. Kita dapat bersyukur kepada Allah ketika kita melihat hal-hal baik.

Kesanggupan melihat yang baik adalah kesanggupan menemukan yang baik. Kuasa kebersyukuranlah yang memungkinkan kita menemukan hal-hal baik ketika kesannya tidak ada yang baik. Daniel tahu bahwa ia akan dilemparkan ke dalam gua singa jika ia menyembah atau berdoa kepada Allah sejati yang Esa, tetapi ia berdoa dan mengucapkan syukur sebagaimana kebiasaannya sejak muda (Daniel 5:10). Bagaimana Daniel dapat berterima kasih dalam keadaan semacam itu? Hanya karena ia memilih berfokus pada kebesaran Allahnya yang baik, Pelindungnya yang tangan kuasa-Nya menyertai dia di tengah krisis tersebut.

Doa dan ucapan syukur adalah para rekan kudus. Mengucapkan syukur ketika kita berdoa membuka mata rohani kita, mengizinkan kita untuk melihat lebih jauh dan lebih dalam. Mata Elisa celik, maka ia tidak panik ketika para serdadu Aram menyerbu, ia melihat pasukan malaikat mengelilingi dia dan melindungi dia (2 Raja-raja 6:17). Yesus berdoa syukur di depan kuburan Lazarus. Orang banyak melihat jenazahyang telah lama terkubur cukup untuk berbau busuk, tetapi Yesus melihat kemuliaan Allah. Yesus memberitahu Maria, “Jika kamu percaya, kamu akan melihat kemuliaan Allah” (Yohanes 11;40), sesudah itu Ia memanjatkan doa syukur, sebab Ia melihat hal-hal baik. Yesus melihat kebangkitan dari kuburan yang berbau busuk itu, dan Ia melihat kemuliaan Allah.

Allah mengaruniakan kesanggupan melihat yang tak terlihat pada mereka yang memiliki kebersyukuran. Semakin kita penuh syukur, semakin tersedia banyak hal baik yang dapat kita lihat. Kita dapat bersyukur untuk semua situasi karena kita dapat melihat yang baik dan menemukan yang baik. Inilah mengapa saya mulai setiap hari dengan mengucap syukur.

(Joshua Choonmin Kang, Spirituakitas Kebersyukuran, psl. 12)

Be the first to comment

Leave a Reply