Karunia Waktu

sumber:9jpg

Waktu adalah karunia Allah. Saya terbiasa berpikir bahwa orang yang
mengatakan, “Waktu menyembuhkan semua luka,” membuat alasan untuk
menghindari masalah mereka. Tetapi sambil saya bertambah usia saya
temukan bahwa saya setuju dengan pernyataan itu dan merupakan prinsip
kebenaran sangat penting yang diwariskan oleh para leluhur kita.

Manusia lemah, rentan dan mudah terluka. Pedih karena kehilangan,
penolakan, pengkhianatan dan kegagalan dapat mendorong kita ke dalam
pusaran frustrasi. Tetapi lambat dan bertahap, sambil waktu berlalu,
kita meraih energi untuk berdiri teguh. Waktu menyembuhkan luka, dan
damai menetap dalam hati mereka yang pengharapannya berakar mendalam.

Waktu adalah karunia karena ia menolong kita bertumbuh. Semua masalah
yang kita anggap serius waktu kita muda kehilangan maknanya sementara
kita bertambah usia. Bagaimana ini terjadi? Masalah itu sama sekali
tidak berubah, tetapi sudut pandang kita berubah. Dengan kita
bertambah usia kita mendapatkan hikmat dan keterampilan untuk
menghadapi masalah dan menyelesaikan konflik kita. Waktu memberikan
karunia pengalaman yang dinyatakan dalam kedewasaan.

Dengan kita menjadi matang kita mulai mengakui keterbatasan kita.
Orang muda kerap berperilaku tidak bijak, menganggap masalah dapat
dikendalikan. Tetapi kita belajar bahwa terlalu banyak mengerahkan
kekuatan dapat menyebabkan masalah. Kita juga belajar bahwa apa yang
tampak sebagai kelemahan kerap adalah kekuatan yang tersamar dan bahwa
kelembutan kerap lebih baik daripada kekuatan.

Hanya apabila kita sanggup menerima fakta bahwa kita bertambah usia
kita dapat berada di jalan menuju kedewasaan. Mengalami kematangan
berarti mengetahui musim-musim kehidupan, dan mengetahui musim-musim
kehidupan adalah mengetahui jalan-jalan kehidupan. Ketika kita
mengerti jalan-jalan itu, hikmat mulai merembesi kehidupan kita.

Sambil waktu berlalu, kita belajar bahwa kehidupan dipenuhi dengan
paradoks. Hal yang kita anggap salah ternyata berubah menjadi
bermanfaat. Doa yang kita duga ditolak oleh Allah berubah menjadi
berkat-Nya. Kita dapatkan bahwa Allah mencurahkan anugerah-Nya atas
kita dan mengubah kesalahan kita menjadi berkat-Nya. Kita dapatkan
bahwa Allah mencurahkan anugerah-Nya atas kita dan mengubah kesalahan
kita ke dalam berkat-Nya.

Kadang mereka yang paling dekat dengan kita dapat melukai kita paling
dalam, sementara orang asing mengejutkan kita dengan berkat. Tetapi
kita tumbuh dalam kematangan dan kerendahhatian, bertumbuh menjadi
makin mirip Kristus melalui kegagalan, tantangan dan kepedihan kita.

Salah satu karunia paling berharga yang dibawa oleh waktu untuk kita
adalah karunia mengenal Yesus semakin mendalam. Kita diberkati oleh
karunia mulia Anak Allah, dan mengenal Dia makin dalam bersama
berjalannya waktu adalah sukacita besar.

Karena kita tidak dapat menghentikan berjalannya waktu, marilah kita
belajar menikmatinya. Waktu, bahkan hari ini berlalu, dan karunia yang
waktu berikan kepada kita ada di tangan saya kini, maka saya bersyukur
untuk karunia Allah hari ini.

(Joshua Choonmin Kang, Spiritualitas Kebersyukuran, psl. 19)

Be the first to comment

Leave a Reply