Jatidiri dan Destini Baru

“Beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub dan kauberitakan kepada orang Israel: Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku. Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.” Lalu datanglah Musa dan memanggil para tua-tua bangsa itu dan membawa ke depan mereka segala firman yang diperintahkan TUHAN kepadanya. Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: “Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan.” Lalu Musapun menyampaikan jawab bangsa itu kepada TUHAN. — Keluaran 19:3-8
Supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus — Efesus 1:18
Kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: — 1 Petrus 2:9
Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya– dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, –bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. — Wahyu 1:5-6
Ketika memaparkan rencana-Nya untuk membebaskan Israel dari Mesir kepada Musa, Allah membahasakan diri-Nya sebagai TUHAN Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Allah yang setia kepada janji-Nya. Allah yang terus menerus bekerja mewujudkan generasi-generasi umat milik-Nya. Kini ketika Ia akan memaparkan apa yang Ia kehendaki terjadi dalam diri umat Israel, Ia membahasakan mereka keturunan Yakub, orang Israel. Ini menandakan bagaimana dari leluhur yang paling licik, egois dan sifat-sifatnya berkontradiksi kuat antara rohani dan daging, Allah justru menjadikan umat dengan nama yang Ia ubahkan, yaitu Israel — Allah menang, dengan Yakub menang atas Allah justru seperti yang Allah inginkan yaitu dengan Yakub akhirnya berdoa :aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku” (Kejadian 32).
Yakub diubah menjadi Israel, umat yang bukan umat tetapi hanya budak yang hanya tahu mengeluh, hidup demi perut, tidak memiliki masa depan, telah-sedang-akan diubahkan Tuhan Allah dengan modal perlakuan khusus-Nya yang istimewa. Sikap dan perlakuan istimewa Tuhan kepada Istael digambarkan dengan perilaku induk elang / rajawali terhadap anaknya. Burung lain membawa anak mereka dengan mencengkeramnya dengan cakar-cakarnya. Elang atau rajawali beda dan istimewa, membiarkan anaknya berdiri mencengkeram bulu-bulunya di punggungnya. Tindakan itu bertujuan dua hal, melatih anaknya untuk terbang, dan melindungi anaknya dari serangan predator. Tuhan Allah menggambarkan diri-Nya sebagai induk rajawali yang membawa, melindungi / memelihara, dan melatih umat dari turunan licik, egois, budak, penuh keluh kesah hanya oleh urusan jasmani sepele, untuk “membawa kamu kepada-Ku,” untuk menjadi “harta kesayangan” TUHAN Allah, “kerajaan imam,” dan “bangsa yang kudus.” TUHAN Allah yang telah-sedang memperlakukan Israel yang budak menjadi raja-raja imam, bangsa yang kudus, istimewa di hati Allah di temgah-tengah bangsa-bangsa lain, akan memberi mereka jatidiri baru, perilaku baru, destini mulia tersebut. Anugerah menuntut respons iman dan perbuatan sepadan, barulah jatidiri baru, fungsi baru, destini mulia itu akan mewujud secara progresif.
Ungkapan-ungkapan “imamat rajani,” “bangsa kudus,” “umat kepunyaan Allah sendiri,” kekayaan warisan,” dalam Perjanjian Baru menjadi penuh dan jelas adalah tentang rencana Allah mewujudkan Kerajaan-Nya di bumi ini di dalam dan melalui karya-karya Kerajaan Yesus Kristus melalui hidup, mati, bangkit-Nya. Mari oleh pertolongan Roh yang memeteraikan firman dalam hati, kita makin mengakarkan dan menumbuh-kembangkan kesadaran akan perbuatan besar Allah, jatidiri dan destini mulia kita, dengan secara progresif kooperatif memanifestasikan ciri kerajaan dalam kehidupan dan perbuatan kita.

Mari memberkati sesama melalui pelayanan literasi Yay. Simpul Berkat. Kirim dukungan/persembahan kasih Anda ke: BCA 0953882377

Be the first to comment

Leave a Reply