HARI RAYA PANENAN AWAL

TUHAN berfirman kepada Musa:

“Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam, dan imam itu haruslah mengunjukkan berkas itu di hadapan TUHAN, supaya TUHAN berkenan akan kamu. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah sabat itu. Pada hari kamu mengunjukkan berkas itu kamu harus mempersembahkan seekor domba berumur setahun yang tidak bercela, sebagai korban bakaran bagi TUHAN, serta dengan korban sajiannya dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, sebagai korban api-apian bagi TUHAN yakni bau yang menyenangkan, serta dengan korban curahannya dari seperempat hin anggur. Sampai pada hari itu juga janganlah kamu makan roti, atau bertih gandum atau gandum baru, sampai kamu telah membawa persembahan Allahmu; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu turun-temurun di segala tempat kediamanmu. – Imamat 23:9-14

Di Israel panenan pertama biasanya terjadi di awal musim semi sekitar akhir Maret sampai tengah April. Maka hari raya panen awal ini dirayakan tepat sesudah umat Tuhan merayakan kisah besar pembebasan mereka dari Mesir, yaitu Pesakh. Dan Tuhan mengatur agar perayaan dilakukan sesudah hari Sabat. Jadi hari raya panen awal ini dirayakan sesudah perayaan Keluaran, dan di hari pertama sesudah merayakan Sabat, yaitu di hari pertama yang biasanya mereka boleh mulai bekerja lagi. Berkas-berkas hasil panen pertama itu diunjukkan di hadapan Tuhan Allah, juga ungkapan percaya bahwa panen berikutnya akan baik dan cukup karena Tuhan memberkati tanaman mereka. Meski tidak disebutkan secara jelas kemungkinan besar korban unjukan hasil panen pertama ini diberikan kepada para imam yaitu pelayan Tuhan yang tidak mendapatkan jatah tanah unduk dikelola bagi kebutuhan hidup mereka.dan korban curahan dari seperempat hin anggur.

Selain persembahan unjukan dari panenan, umat juga diminta memberikan korban bakaran dari domba usia setahun yang tidak bercela, dua persepuluh efa (kira-kira dua kilogram) tepung terbaik yang diolah dengan minyak menjadi korban api-apian yang harumnya menyukakan Tuhan, dan seperempat hin (sekitar seliter) anggur sebagai korban curahan.

Penting untuk kita perhatikan bahwa sebelum semua ungkapan syukur, pengakuan percaya, dan berbagi ini selesai dilaksanakan, umat sendiri dilarang makan gandum. Dan ini harus menjadi habit mereka seterusnya.

Pada waktu kita mendapatkan hasil jerih payah pikiran, pekerjaan, usaha kita, apakah yang kita rencanakan dan lakukan paling awal adalah mengungkapkan syukur yang layak bagi Tuhan Allah dan bagi mereka yang terlibat dalam pekerjaan-Nya dan sendirinya tidak memiliki sumber penghasilan seperti kita? Dan apakah habit ini sungguh kita akarkan, tumbuhkan dan wujudkan sepanjang hari, minggu, bulan, tahun kita diberkati Tuhan dalam kehidupan di bumi ini?

DOA: O Allah sumber hidup dan berkat, kami ingin mencintai Engkau dan sesama dengan sungguh. Kiranya darah Yesus Kristus menyucikan hati kami dari mencintai uang, harta, dan hal-hal fana dunia ini. Amin.

Be the first to comment

Leave a Reply