Dibangkitkan

Foto: idntimes

Karena… kamu telah dibangkitkan bersama dengan Kristus….

Kolose 3:1

 

ahun lalu, saya menerima panggilan telepon yang tidak menyenangkan. Seorang teman memberitahu bahwa sahabat baik-lama kami telah meninggal. Sheryl dan saya kuliah dan bekerja di tempat yang sama, ia dan suaminya Doug adalah dua dari beberapa sahabat karib kami. Kami berempat melewati musim semi di beranda rumah mereka, tertawa bersama di bawah langit bertaburan bintang. Kami menikmati setiap menit liburan bersama. Ia penuh energi, sangat cerdas dan sungguh berdedikasi mengikut Yesus. Kematiannya membuat saya terpukul. Ia masih berusia lima puluh dua, dan meninggalkan seorang suami dan seorang putra berusia tujuh tahun. Berhari-hari saya berduka dan rasanya tidak akan dapat lepas dari duka cita itu.

                   Itu sungguh sebuah tragedi.

Tetapi kabar tentang kematiannya sangat dibesar-besarkan. Ia kini memerintah di angkasa, dan karena saya mengenal Sheryl dengan baik, ia barangkali sedang mengatur sebuah galaksi entah di mana. Kelak saya akan bertemu dia lagi. Dan suaminya yang kekasih, Doug seorang pengikut Kristus berdedikasi dan termasuk juga Paul muda anak mereka yang sementara ini sanggup bertahan, akan melihat dia kembali juga karena Allah baik dan sangat dekat.

Kematian adalah musuh besar, tetapi ia telah dikalahkan. Dosa adalah pemusnah hebat, tetapi ia pun telah dikalahkan. Kedua ancaman ini telah dikalahkan oleh peristiwa terbesar yang pernah dunia saksikan: kebangkitan Yesus.

Setiap isu dalam kehidupan, setiap masalah yang kita hadapi, setiap pengharapan yang kita miliki — mutlak bergantung pada kebangkitan Yesus.

Itu tadi pernyataan yang berani, tetapi saya percaya bahwa itu benar. Masalah dasar kehidupan — seperti, Siapakah saya? Apa yang terjadi ketika saya mati? Bagaimana kita tumbuh dalam kekudusan di dalam kehidupan ini? Apa alasan untuk pengharapan saya? — semua ini mendapatkan jawabannya dalam kebangkitan.

Kematian dan kebangkitan Yesus adalah kemenangan ilahi Allah atas hal yang mewabahi kita, memberi kita kebebasan dan pengharapan. Tetapi ada lagi arti tambahannya. Kematian dan kebangkitan Yesus adalah kematian dan kebangkitan kita juga. Paulus menulis,

 

      Saya sudah disalibkan bersama Kristus. Sekarang bukan lagi saya yang hidup, tetapi Kristus yang hidup dalam diri saya. Hidup ini yang saya hayati sekarang adalah hidup oleh iman kepada Anak Allah yang mengasihi saya dan yang telah mengurbankan diri-Nya untuk saya. (Galatia 2:19-20 – BIS)

 

Saya yang lama, Jim yang lama telah mati. Ketika saya sungguh percaya akan Yesus sebagai Anak Allah dan Tuhan yang bangkit bagi semua, cara hidup lama saya berakhir. Sebelumnya saya menjalani hidup “tanpa Allah,” dan kini saya menjalani hidup “bersama Allah.” Sebelumnya saya berusaha sendiri membangun jatidiri dan kelayakan diri saya. Kini saya dalam persekutuan akrab dengan “Anak Allah, yang mengasihi saya dan mengurbankan diri-Nya untuk saya.”  Nilai diri saya ditetapkan oleh Yesus, yang telah mati untuk saya dalam rangka menciptakan hubungan dengan saya.

Dan semua ini adalah karunia dari Allah. Saya tidak perlu berbuat apa pun untuk layak menerimanya. Ia tidak mati semata agar saya dapat masuk ke surga, tetapi agar surga masuk ke dalam saya. Hidup-Nya — murni dan penuh kuasa — kini hidup di dalam saya. Saya di dalam Kristus, dan Kristus di dalam saya. Paulus memulai Kolose 3 dengan kalimat, “Jadi, karena kamu telah dibangkitkan bersama Kristus,” sebab, itu adalah kebenaran mendasar tentang siapa saya, dan kebenaran itu menentukan bagaimana saya hidup kini dan di mana saya akan hidup dalam kekekalan. Kebenaran ini memengaruhi etika saya. Saya melakukan semua yang saya buat (membuang dosa, mengenakan kekudusan, memuliakan Allah dalam semua yang saya lakukan) karena Yesus, dan saya, telah dibangkitkan.

Bagian berikut dari Kolose 3 memperlihatkan bagaimana orang Kristen harus hidup. Peringatan Paulus (stop berdusta, saling menanggung beban, hidup dalam keserasian, saling mengampuni dan mengasihi, sambut semua orang) didasarkan atas kebangkitan bersama yang para pembacanya telah alami. Ini semua bukan peraturan legalistik, melainkan paparan dari bagaimana para pengikut Kristus hidup sebab Yesus hidup di dalam mereka.

Kebenaran mulianya ialah bahwa kita dapat mulai mematikan dosa! Kita dapat memercayai bahwa hidup kita tersembunyi dengan Yesus, aman dan terpelihara. Kita dapat membangun kehidupan kita atas dasar pengharapan mulia sebab Yesus telah membayar dan membuka jalan, dan kini duduk di sebelah kanan Allah, mendoakan kita.

Anda sedang menghadapi apa sekarang? Masalah dalam keluarga? Kesulitan keuangan? Kehilangan — orang, relasi, pekerjaan, atau barangkali impian? Percaya atau tidak, kebangkitan Yesus adalah jawaban Anda. Di dalam hidup, kematian dan kebangkitan Yesus, Allah telah mendamaikan dunia ini, mengalahkan kejahatan dengan kebaikan, dan ini pasti menjadi realitas akhir dunia kita. Apa pun yang kita hadapi, tidak kita hadapi sendirian, tetapi bersama Dia yang kini mengatur dan memerintah di surga, berdoa untuk kita dan memastikan bahwa akhirnya kita akan meluap tak tertahankan dengan tawa, sebab keindahan Allah sedemikian berkelimpahan.

Yesus adalah Raja alam semesta, penguasa atas segala sesuatu. Anda dan saya serta sahabat saya Sheryl telah dibangkitkan bersama Dia, hidup bagi dunia yang di atas, di mana Ia berada. Dan karena Yesus kini dalam posisi otoritas sebagai Domba yang telah bangkit dan Singa yang menang, tidak ada apa pun, sama sekali tidak ada, yang dapat merintangi kita menghampiri Allah dan realitas kemuliaan-Nya. Itu sebab kita tidak hidup dengan rasa tidak aman, baik tentang keselamatan kita atau kenyataan akhir segala sesuatu kelak. Allah memegang kata akhir. Dan Allah baik adanya. Dan kenyataan pun akan menjadi baik. Segala keadaan dari semua hal akan menjadi baik.

Saat penguburan Sheryl salah satu lagu kesukaannya, “Give Me Jesus,” dinyanyikan. Liriknya, seperti ini:

 

                   O bila saya mati,

                   O bila saya mati,

                   O bila saya mati,

                   Berikan saya Yesus.

                   Berikan saya Yesus

                   Anda bisa memiliki seluruh dunia ini,

                   Tetapi, beri saya Yesus.

 

Itulah doanya, dan doa itu telah dijawab, dalam kehidupan ini dan dalam hidup yang kemudian. Ia telah diberikan Yesus, sebab Yesus telah memberi diri-Nya untuk dia, dan dia cukup bijak menerima pemberian diri-Nya untuknya. Bila nanti saya berjumpa dia kami akan tertawa di bawah hamparan bintang-bintang sampai tak sanggup lagi menahan luapannya.

 

Menghidupi Kebenaran Ini

Sebagai orang Kristen kita sangat memberi perhatian pada salib. Salib ada di pusat kebanyakan gereja dan menjadi pokok kebanyakan khotbah. Kita bahkan mengenakan kalung salib di leher kita. Kebalikannya, sedikit perhatian diberikan pada kebangkitan. Tanpa kebangkitan, kejahatan menang. Kebangkitan adalah YA besar Allah bagi dunia. Barangkali baik kita mengalungkan kubur kosong di leher. Tetapi paling tidak, kita sangat perlu merenungkan kemenangan Allah yang kita lihat dalam kebangkitan.

Ambillah waktu untuk merenungkan kubur yang kosong. Katakan pada diri Anda, “Ia telah menang!” berulang-ulang kali. Diami kenyataan bahwa kematian telah dikalahkan, resapi kebenaran bahwa Anda telah dibangkitkan bersama Yesus dan bahwa Anda tidak akan pernah binasa. Baca Matius 27:61–28:20, yang menceritakan kisah bagaimana Yesus memancar ke luar dari kubur dan memulai revolusi kasih dan kuasa yang disempurnakan di dalam penyerahan diri.

 

Penegasan

Yesus telah bangkit dari kubur. Tidak ada hal apa pun yang darinya saya tidak dapat bangkit ke luar. Bahkan kematian tidak dapat menahan saya. Tidak ada apa pun yang dapat memisahkan saya dari kasih Allah dalam Kristus Yesus.

 

Doa

Abba Sumber Anugerah, terima kasih Kau telah mengutus Putra-Mu, untuk mati dan bangkit, untuk mengalahkan dosa dan maut serta semua yang mewabahi umat manusia. Kebangkitan-Nya tidak saja membuktikan kemenangan-Mu tetapi memberi saya hidup baru, keselamatan dan pengharapan. Terima kasih.

 

Renungan

Sunggguhkah Anda tahu dan menghidupi realitas kehidupan Kristen ini (bahwa Anda mati dan bangkit bersama Yesus)? Jika tidak, menurut Anda mengapa hal ini tidak dijelaskan kepada Anda? Perbedaan apa yang dapat dihasilkan oleh kebenaran ini dalam kehidupan Anda sebagai pengikut Yesus? 

 

Hal apa saja dari kehidupan Anda sebelum dibangkitkan bersama Kristus yang masih Anda pegangi yang menghambat Anda dari mengalami kebebasan yang Kristus berikan?

(James Bryan Smith, Tersembunyi dalam Kristus, psl. 1)

Be the first to comment

Leave a Reply