Daniel 7:24-29

Maka demikianlah katanya: Binatang yang keempat itu ialah kerajaan yang keempat yang akan ada di bumi, yang akan berbeda dengan segala kerajaan dan akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya. Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu. Sesudah mereka, akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja. Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. Lalu Majelis Pengadilan akan duduk, dan kekuasaan akan dicabut dari padanya untuk dimusnahkan dan dihancurkan sampai lenyap. Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka. Sekianlah berita itu. Adapun aku, Daniel, pikiran-pikiranku sangat menggelisahkan aku, sehingga aku menjadi pucat; dan aku menyimpan hal itu dalam ingatanku.”

Secara garis besar kita dapat membuat perbandingan antara mimpi Nebukadnezar, visi pertama Daniel, visi kedua Daniel, visi ketiga Daniel dan visi keempatnya — apabila dilihat sebagai paparan tentang era Daniel sampai ke masa depan dekat dan masa depan sedang dari saat itu, adalah sebagai berikut:

· Mimpi Nebukadnezar – 603 SK di tahun kedua pemerintahan Raja Nebukadnezar:

Mimpi tersebut melihat empat kerajaan:

Babilonia – kepala emas – 605 SK – 539 SK

Media-Persia – dada dan lengan perak – 539 SK – 330 S
Makedonia-Yunani – perut dan pinggang tembaga – 330 SK – 64 SK
Romawi – paha besi dan kaki besi dan tanah liat – 64 SK – 70 EK

Batu terungkit dari gunung, merubuhkan dan menghancurkan patung, membesar memenuhi bumi – Kerajaan kekal Allah

· Visi Pertama Daniel merupakan semacam pengulangan dari mimpi Nebukadnezar, tetapi dengan simbol-simbol berbeda, perspektif dan penilaian beda, serta detail beda. Didapat Daniel pada 555 SK yaitu di tahun pertama pemerintahan Belsyazar, putra dari Nabonidus dan penerus Nebukadnezar. Isi Visi Daniel diulang olehnya sebelum diulang lagi dalam penjelasan malaikat, namun dengan detail berbeda. Antara lain deskripsi tentang monster di uraian Daniel ada penambahan kuku-kuku tembaga, dan tentang tanduk kecil yang mencabut tiga tanduk dari sepuluh tanduk sebelumnya, ada penambahan bahwa tanduk ini akan 1) menentang Yang Maha Tinggi, 2) menganiaya orang-orang kudus milik Yang Maha Tinggi, 3) berusaha mengubah waktu dan hukum, dan 4) akan dimusnahkan Yang Maha Tinggi sesudah satu – dua – dan setengah masa.

Penglihatan Daniel itu juga mencakup empat kerajaan dan para rajanya:

Babilonia – 605 SK – 539 SK
Media-Persia – 539 – 330 SK
Makedonia-Yunani – 330 SK – 64 SK

Romawi – 64 SK – 70 EK

· Visi Kedua Daniel – Daniel 8 – 553 SK di tahun ketiga pemerintahan Belsyazar. Visinya itu dijelaskan oleh dua malaikat. Itu memaparkan Kerajaan Media-Persia; Penaklukan dunia oleh Alexander Agung; Suksesi dua dari empat jenderal Alexander yaitu Seleucid (Siria – utara) dan Ptolemius (Mesir – selatan), sehingga Israel dijepit di antara kedua kerajaan itu; dan pemerintahan Antiokhus Epifanes IV di Siria. Jadi visi ini berfokus pada sebagian dari visi pertama Daniel, yaitu mengenai:

Media-Persia – 539 SK – 330 SK
Invasi-invasi Alexander – 330 – 323 SK

Garis Ptolemius memerintah Mesir dan Seleucid memerintah Siria – 323 SK – 167 SK

Antiokhus Epifanes – 167 SK – 164 SK

· Visi Ketiga Daniel – Daniel 9 – 539 SK di tahun pertama Darius, raja Media.

Malaikat Gabriel mendatangi Daniel sementara ia berpuasa dan menyelidiki maksud Allah tentang “tujuh puluh tahun” dalam nubuatan Yeremia. Dalam visi itu kemudian muncul sang Mesias, “Anak Manusia.” Visi itu memaparkan periode 69 minggu yang kemungkinan berarti 483 tahun dari sejak tahun ketujuh Raja Arthasasta di 457 SK yang memerintahkan Ezra memulai pekerjaan menyelesaikan Bait di Yerusalem (Ezra 7) – sampai mulainya pelayanan Yesus yang diawali dengan pembaptisan-Nya di Yordan oleh Yohanes Pembaptis pada 27 EK, yang sesudahnya Ia mulai berkhotbah dan melakukan berbagai karya kemesiasan-Nya.

Media-Persia – dari 457 SK

Romawi – sampai 27 EK

Total 483 tahun

· Visi Keempat Daniel – Daniel 10, 11, 12 – 535 SK di tahun ketiga Koresh raja Persia.

* Pasal 10 malaikat datang kepada Daniel sementara ia berpuasa selama tiga minggu. Malaikat itu menceritakan tentang peperangan dan suksesi para raja Persia, Yunani dan Romawi (Daniel 11) dan periode waktu dari kedatangan (pertama) Mesias sampai pemerintahan Vespasian dan Aniaya Besar dari 67 EK sampai 70 EK (Daniel 12).

* Pasal 11:

Media-Persia – 539 SK– 330 SK
Makedonia-Yunani – 330 SK – 64 SK
Romawi – dari 64 SK – 70 EK

Pompei menyerbu Yerusalem – 63 SK

Yulius Caesar mati – 44 SK

*Pasal 12:

Mesias menampakkan diri – 27 EK – 30 EK

Masa Kesukaran – 67 EK – 70 EK

Demikian apabila visi-visi Daniel ditafsir hanya sebagai menyingkapkan peristiwa dunia sampai abad pertama. Salah satunya yang memakai pendekatan simbolisasi / spiritualisasi ini adalah John Calvin yang melihat binatang keempat itu hanya menunjuk sampai ke Yulius Caesar. Tetapi tafsiran semacam itu tidak memperhitungkan secara serius, antara lain penunjukan kepada sepuluh jari patung yang Nebukadnezar lihat, sepuluh tanduk yang Daniel lihat, dan sepuluh tanduk lagi dalam Wahyu 13 dan 17. Yang menafsirkan sepuluh tanduk dari monster adalah kelanjutan Alexander Agung Makedonia-Yunani, menunjuk kepada sepuluh penguasa dalam garis Seleucid (Siria – lihat Expositor’s Bible)), sbb.: 1) Seleucus I (Nicator) 312-280; 2) Antiochus I (Soter) 280-261; 3) Antiochus II (Theos) 261-246; 4) Seleucus II (Kallinikos) 246-226; 50) Seleucus III (Keraunos) 226-223; 6) Antiochus III (Megas) 223-187; 7) Seleucus IV (Philopator) 187-176; lalu tiga tanduk yang tercabut oleh tanduk kecil adalah: 1) Demetrius 175; 2) Heliodorus 176; dan 3) Ptolemy Philometor 181-146. Lalu tanduk kecil yang mencabut tiga tanduk lain di atas, kemudian menjadi besar, melawan Yang Maha Tinggi, menganiaya orang kudus Yang Maha Tinggi, dan berusaha mengubah waktu dan hukum adalah Antiokhus Epifanes (175-164). Mata dan mulut tanduk itu menunjuk pada kelicikan dan penghujatan, sedangkan mengubah waktu dan hukum adalah semua kejahatan Antiokhus Epifanes untuk menghapus hari raya-hari raya Yahudi, termasuk membakar Taurat. Ia juga mendirikan mezbah untuk Zeus di atas mezbah untuk YHWH. Ini menjadi latar dari pemberontakan Matathias dan Yudas Makabeus. Dan pada masa ini terjadi aniaya berat atas orang Yahudi sehingga sebagian melarikan diri dari Yerusalem.

Tetapi, semua tafsiran ini hanya melihat ke masa depan dekat dari Daniel. Yang menafsir sampai ke kerajaan Romawi di era sampai menjelang abad pertengahan melihat sepuluh tanduk itu sebagai lambang kesempurnaan sistem politik dan militer Roma, juga kebengisan serta kekuatannya sampai bisa mencakup sepuluh wilayah yaitu: Itali, Perancis, Spanyol, Jerman, Inggris, Sarmatia, Pannonia, Asia, Yunani, dan Mesir (Dalam Tafsiran Matthew Henry). Yang menafsir lebih jauh lagi adalah Luther menafsirkan tanduk kecil yang jahat dan keji itu adalah Turki yang mencaplok Yunani, Asia dan Mesir. Tafsiran yang muncul di era modern mengartikan tanduk kecil itu sebagai antikris, dengan pribadi atau sistem berbeda-beda, antara lain: – Paus, – Uni Eropa, – Islam, atau – kesatuan kekuatan agama-ekonomi-politik-militer dengan kepemimpinan agama sinkretis peleburan Kristen / Katolik / Islam, dll.

Yang menjadi sebab mengapa terjadi perbedaan tafsiran sedemikian banyak dan tajam terutama adalah karena nas yang mencatat baik visi Daniel sendiri maupun penjelasan malaikat kepadanya memang terkesan jelas dan kurang jelas secara simultan. Misalnya, Daniel mulanya hanya menyebut monster itu bergigi besi namun di bagian ia bertanya kepada malaikat ia menambahkan kuku-kuku tembaga. Rentang peristiwa yang dilihat memang sangat luas sebab selain mencakup zaman Nebukadnezar juga melihat jauh ke beberapa peristiwa yang masih belum sejarah untuk Daniel. Yaitu, ke beberapa peristiwa yang dalam pengertian kita di era Perjanjian Baru, itu menunjuk kepada 1) kemunculan rangkaian antikristus yang dalam visi-visi ini diimulai dengan tokoh Antiokhus Epifanes, berulang pada para kaisar kejam Romawi seperti Nero, Domitian, Valerian, Diocletian, dlsb. 2) Jadi penganiayaan terhadap orang-orang kudus ini mencakup lebih luas dari hanya orang Yahudi ke juga umat Kristen yang mengalami kemartiran. Artinya penguatan dan penghiburan dan peringatan ini juga ditujukan untuk umat Tuhan dari zaman ke zaman sepanjang sejarah sampai visi tentang Yang Lanjut Usia dan Yang seperti Anak Manusia digenapi. 3) Selain semua alasan ini, hal yang paling jelas bahwa visi-visi dalam Daniel ini melihat jauh ke depan adalah terutama karena batu yang jatuh dari gunung itu menekankan penilaian manusia melihat kedatangan Kerajaan Allah dengan cara yang rendah dalam diri Yesus, sementara pertumbuhannya menjadi besar dan menjadi Kerajaan Kekal Allah itu adalah perspektif ilahi yang dijelaskan lebih jauh di pasal 7 dalam penghakiman Yang Lanjut Usia dan kedatangan yang seperti Anak Manusia. Jadi yang di pasal 2 lebih menekankan awal kedatangan Yesus, yang pasal 7 lebih membukakan yang di akhir yaitu kedatangan Yesus kedua. Karena kita tahu bahwa kedatangan Yesus bukan hanya satu kali, demikian juga Kerajaan Allah yang Ia datangkan ke bumi adalah kenyataan yang sudah-sedang-belum yaitu mulai dari kehidupan-kematian-kebangkitan-Nya dilanjutkan oleh Roh dalam Gereja-Nya dan dirampungkan dalam kedatangan-Nya kedua kelak. Maka batu dalam penglihatan Nebukadnezar itu bukan hanya satu peristiwa yaitu yang digenapi dalam inkarnasi Yesus Kristus dalam kesahajaan manusia, tetapi juga merujuk ke proses panjang bertumbuh-kembangnya Kerajaan Allah di seluruh dunia dan terutama di dalam Gereja-Nya yang sampai kini sudah lebih dari 2,000 tahun sampai penglihatan Daniel tentang penghakiman yang Lanjut Usia dan pemerintahan Kerajaan kekal oleh yang seperti Anak Manusia terwujud.

Pelajaran untuk masa kini:

1) Tema utama kitab Daniel harus menjadi fokus kita membaca tentang pasal 7 ini, yaitu: kedaulatan Tuhan Allah dan penguatan serta penghiburan bagi umat Allah sambil mengingatkan untuk umat waspada. Tuhan Allah bukan saja berdaulat atas sejarah, Ia juga akan mengakhiri sejarah, menghakimi, menghukum yang jahat dan memasukkan orang-orang yang kudus ke dalam Kerajaan kekal-Nya bahkan untuk ikut memerintah di dalamnya.

2) Banyaknya dan beragamnya tafsiran tentang apa dan siapa masing-masing binatang serta bagian-bagian yang dipaparkan tentangnya menyadarkan kita bahwa keingintahuan akan detail tokoh, peristiwa, bangsa dlsb., harus dibatasi oleh hanya sejauh yang nas Alkitab bukakan. Lebih dari itu kita akan masuk ke spekulasi atau bahkan melanggar apa yang menjadi maksud Tuhan Allah mewahyukan nas-nas Alkitab tertentu.

3) Berbagai tafsiran terutama atas bagian-bagian Alkitab yang bicara tentang “akhir zaman” harus dikaji dengan 1) memiliki pembanding dan dukungan pewahyuan Alkitab secara menyeluruh, 2) perspektif teologis tentang sejarah Kerajaan Allah, 3) pengetahuan tentang sejarah kerajaan-kerajaan dunia dari dulu sampai sekarang, dan 4) dengan sikap relatif dan tentatif, bukan mutlak.

4) Di antara sesama orang percaya yang memegang tafsir yang berbeda-beda perlu ada sikap rendah hati, saling belajar dan tidak meninggikan gagasan sendiri.

Dukung pelayanan literasi Yayasan Simpul Berkat | E-mail: simpulberkat@gmail.com |
Bank BCA – No. Rekening: 0953882377 – a.n. Philip H. S

Be the first to comment

Leave a Reply