Raja itu akan berbuat sekehendak hati; ia akan meninggikan dan membesarkan dirinya terhadap setiap allah. Juga terhadap Allah yang mengatasi segala allah ia akan mengucapkan kata-kata yang tak senonoh sama sekali, dan ia akan beruntung sampai akhir murka itu; sebab apa yang telah ditetapkan akan terjadi. Juga para allah nenek moyangnya tidak akan diindahkannya; baik pujaan orang-orang perempuan maupun allah manapun juga tidak akan diindahkannya, sebab terhadap semuanya itu ia akan membesarkan diri. Tetapi sebagai ganti semuanya itu ia akan menghormati dewa benteng-benteng: dewa yang tidak dikenal oleh nenek moyangnya akan dihormatinya dengan membawa emas dan perak dan permata dan barang-barang yang berharga. Dan ia akan bertindak terhadap benteng-benteng yang diperkuat dengan pertolongan dewa asing itu. Siapa yang mengakui dewa ini akan dilimpahi kehormatan; ia akan membuat mereka menjadi berkuasa atas banyak orang dan kepada merek akan dibagikannya tanah sebagai upah. Tetapi pada akhir zaman raja negeri Selatan akan berperang dengan dia, dan raja negeri Utara itu akan menyerbunya dengan kereta dan orang-orang berkuda dan dengan banyak kapal; dan ia akan memasuki negeri-negeri, dan menggenangi dan meliputi semuanya seperti air bah. Juga Tanah Permai akan dimasukinya, dan banyak orang akan jatuh; tetapi dari tangannya akan terluput tanah Edom, tanah Moab dan bagian yang penting dari bani Amon. Ia akan menjangkau negeri-negeri, dan negeri Mesir tidak akan terluput. Ia akan menguasai harta benda emas dan perak dan segala barang berharga negeri Mesir, dan orang Libia serta orang Etiopia akan mengikuti dia. Tetapi kabar-kabar dari sebelah timur dan dari sebelah utara akan mengejutkan hatinya, sehingga ia akan keluar dengan kegeraman yang besar untuk memusnahkan dan membinasakan banyak orang. Ia akan mendirikan kemah kebesarannya di antara laut dan gunung Permai yang kudus itu, tetapi kemudian ia akan menemui ajalnya dan tidak ada seorangpun yang menolongnya.”
Mulai ayat 36 ini para penafsir Daniel terbagi dua. Sebagian menganggap bahwa bagian ini masih bicara tentang Antiokhus Epifanes. Itu antara lain kita temukan dalam pandangan Expositor’s Bible di eSword Bible, Alfred Barnes, Cambridge Bible. Alasannya adalah 1) tidak ada petunjuk di ayat 36 bahwa paparan penglihatan Daniel itu beralih ke tokoh lain, 2) istilah “raja” tidak pernah dipakai untuk antikristus, dan 3) dalam tradisi nubuatan tidak lazim bahwa di tengah sebuah paparan tiba-tiba meloncat ke tokoh lain yang kemunculannya ratusan tahun bahkan lebih dari yang dianggap sebagai bayang-bayangnya di paparan sebelumnya.
Tetapi para penafsir lain meyakini bahwa ayat 36 dst. menunjuk kepada tokoh antikristus yang gambarannya di-tipos-kan sebelumnya oleh Antiokhus Epifanes. Antara yang menerima paham ini adalah Keil & Delitzsch, Matthew Henry, Adam Clarke, John Gill, David Pawson, David Guzik, Tremper Logman III. Alasannya adalah sebagai berikut; 1) Antiokhus tidak bertindak sekehendak hati sebab ia ada di bawah kekuasan Romawi, 2) ia karena diperalat Romawi, bukan “seorang raja,” 3) ia tidak mengklaim dirinya adalah “allah” dan meniadakan semua allah lain, 4) Yesus dan Paulus menyatakan bahwa “pembinasa keji” itu masih akan terjadi di akhir zaman (Matius 24:15; 2 Tesalonika 2:3-4. Ingat bahwa beberapa kali dalam bagian ini juga disebut tentang akhir zaman), 5) tidak ada fakta bahwa ia berhasil “menggenangi dan meliputi negeri-negeri” termasuk selatan (Mesir) pun ia tidak berhasil menaklukkannya, juga 6) tidak ada bukti bahwa “Ia akan mendirikan kemah kebesarannya di antara laut dan gunung Permai yang kudus itu, tetapi kemudian ia akan menemui ajalnya dan tidak ada seorangpun yang menolongnya.”
Sebagian sarjana biblika yang menganggap kitab Daniel ditulis oleh penulis di abad 2 SK dan menuliskan kejadian-kejadian era Babilonia – Media-Persia, dst. secara pasca-fakta atau sesudah kejadiannya, menganggap bahwa bagian ini merupakan nubuatan murni Daniel abad dua SK itu. Tetapi, mengingat bahwa pemaparan bagian ini ternyata tidak digenapi dalam tokoh Antiokhus Epifanes secara sepenuhnya, maka mereka harus menganggap ini sebagai nubuatan gagal.
Kita yang percaya bahwa Tuhan Allah berdaulat dan mengendali sejarah, dan bahwa nubuat adalah bagian dari kesejatian nabi yang dipimpin Tuhan dan nubuat adalah bukti bahwa Tuhan itu hidup (Yesaya 41:22-23), maka kita menyimpulkan bahwa ini memang penglihatan apokaliptik Daniel yang peristiwanya belum terjadi. Ini diteguhkan oleh beberapa kali penegasan bahwa itu terkait dengan “akhir zaman,” “waktu yang ditetapkan,” (11:35, 36, 40; bandingkan dengan Daniel 8:17, 19; 9:26 dan 10:14). Lebih lagi, pasal 12 mulai dengan paparan tentang kebangkitan dengan prospek kemuliaan atau kehinaan kekal, dan diakhiri dengan perintah “Tetapi engkau, pergilah sampai tiba akhir zaman, dan engkau akan beristirahat, dan akan bangkit untuk mendapat bagianmu pada kesudahan zaman” (12:13).
Pelajaran untuk masa kini:
1) Kita perlu mewaspadai ciri-ciri Antiokhus Epifanes sebagai tipos dari antikristus agar dapat “mengenali” sang antikristus, yaitu merebut kuasa dan pengaruh dengan menggunakan bual, tipu, janji kosong dan intrik.
2) Kita perlu mengenali ciri-ciri antikristus yang akan datang yang mengilahikan diri, memuja militerisme (dewa benteng-benteng – ay. 38) dan materialisme (kekayaan emas dan perak – ay. 38b), akan terlibat dalam peperangan besar (perang duniafs? – ay. 40), kejam dan menindas sambil membunuh atau memurtadkan orang percaya (ay. 41), melebarkan sayap kekuasaannya relatif ke seluruh dunia sampai bagaikan “tsunami” (ay. 41-43),). Selebihnya nubuatan Tuhan Yesus, Paulus, Wahyu perlu melengkapi gambaran kita tentang apa ciri-ciri dan siapa (orang / agama / negara?) antikristus itu.
3) Di antara para penafsir ada yang melihat bahwa rangkaian antikristus itu telah bermunculan seperti juga dikatakan di 1 Yohanes 2:18-24, 2 Yohanes 1:7-8 – sebagai para tokoh Kekristenan yang mengajarkan kesesatan, dan / atau agama yang memutarbalikkan atau mencampuradukkan inspirasi Alkitab dengan “inspirasi” dari iblis. Beberapa menunjuk kepada Paus, Hitler, Stalin, Mxxxmxd, komunisme, dlsb. Tugas kita waspada dan berjaga-jaga bukan berspekulasi. Fokus kita bukan pada antikris tetapi pada Yesus Kristus, Sang Anak Manusia yang membuka jalan untuk kawanan manusia yang sungguh manusia sejati bukan manusia binatang buas.
Dukung pelayanan literasi Yayasan Simpul Berkat | E-mail: simpulberkat@gmail.com |
Bank BCA – No. Rekening: 0953882377 – a.n. Philip H. S
Leave a Reply
Anda harus masuk log untuk mengirim sebuah komentar.