Cara-cara Penyembuhan Lainnya

Foto: komikalkitabanak.com

Jika diizinkan untuk berkembang bebas, pasal ini akan berakhir sebagai
sebuah buku sendiri. Tidak akan ada akhir bagi daftar cara-cara atau
saluran-saluran yang mungkin untuk penyembuhan Kristen. Apa pun yang
menolong kita secara pribadi untuk mempraktikkan kehadiran Yesus
adalah saluran penyembuhan Kristen bagi kita. Apa pun yang menolong
kita mengkomunikasikan realitas Yesus kepada orang lain adalah saluran
penyembuhan Kristen bagi mereka.

Mungkin beberapa hal aneh termasuk di dalamnya. Sebagai contoh, saya
bersyukur dimasukkannya Kisah Para Rasul 19:11-12 dalam Perjanjian
Baru. Dikatakan, “Oleh Paulus Allah mengadakan mujizat-mujizat yang
luar biasa, bahkan orang membawa saputangan atau kain yang pernah
dipakai oleh Paulus dan meletakkannya atas orang-orang sakit, maka
lenyaplah penyakit mereka dan keluarlah roh-roh jahat.” Saputangan
atau kain itu bukan magis, tetapi keduanya mengingatkan orang akan
Paulus, dan Paulus mengingatkan mereka akan Yesus, dan kuasa
penyembuhan Yesus melakukan hal berikutnya.

Di dalam salah satu jemaat saya terdahulu terdapat suatu keluarga di
mana keluarga itu menemukan bahwa sejauh menyangkut diri mereka, ada
suatu tempat penyembuhan yaitu karpet yang terhampar di ruang
keluarga. Seorang pendeta pembantu yang amat dikasihi yang bersama
kami selama setahun biasa berdoa di karpet itu bila ia berkunjung ke
rumah mereka. Tidak ada sesuatu yang magis tentang karpet itu, tetapi
karpet itu mengingatkan mereka akan si pendeta pembantu, dan si
pendeta pembantu mengingatkan mereka akan Yesus, jadi ketika ada
masalah mereka berlutut di tempat yang sama dan selalu merasa jadi
lebih baik setelah itu. Tentu mereka berdoa kepada Yesus dan bukan
kepada karpet itu!

Kita tidak boleh menolak atau menyepelekan saluran penyembuhan Kristen
yang unik untuk orang lain. Namun sesudah mengatakan ini, ada banyak
saluran yang lebih ortodoks yang melaluinya kuasa penyembuhan Allah
dapat datang ke kita, dan ada baiknya kita mendaftarkannya berikut
ini.

Alkitab

Hampir tidak perlu dikatakan lagi bahwa Alkitab sendiri adalah saluran
penyembuhan. Baik untuk memastikan bahwa program spiritual kita
termasuk mendengarkan secara teratur khotbah Alkitab yang jenisnya
telah dipaparkan dalam kaitan dengan kebaktian penyembuhan Kristen
dalam gereja kami.

Juga baik menghadiri kelompok yang bertemu untuk maksud penggalian
Alkitab. Salah satu metode teruji untuk kelompok itu ialah pertama,
satu bagian Alkitab dibacakan, kemudian beri peluang untuk waktu diam.
Sesudah itu tiga kartu diperlihatkan berurutan, yang di atasnya
tertera gambar lilin, tanda tanya, dan anak panah. Ketika gambar lilin
diperlihatkan, anggota kelompok menceritakan terang apa yang mereka
terima dari bagian Alkitab itu. Ketika tanda tanya diperlihatkan,
anggota kelompok menceritakan pertanyaan atau masalah yang muncul
dalam mereka tentang bagian Alkitab itu. Akhirnya anak panah
diperlihatkan, anggota kelompok berbagi petunjuk dan pedoman yang
mereka terima dari bagian Alkitab tersebut.

Doa-Alkitab

Kita tidak harus berkumpul agar Alkitab dapat menjadi saluran
penyembuhan. Itu juga dapat terjadi ketika kita mempelajari Alkitab
dalam kesendirian–dan khususnya jika melakukan doa-Alkitab dalam
kehidupan ibadah pribadi kita. Metode doa-Alkitab Ignatian telah
dipaparkan dalam Pasal 6, tetapi bagi mereka yang merasa kurang cocok
menjadi “Ignatian,” ada lagi metode lain yang dengan hangat dapat saya
anjurkan. Metode ini tidak memerlukan bantuan imajinasi. Metode ini
mengizinkan Firman Allah melakukan pekerjaannya sendiri menyatakan
kuasanya. Metode doa ini mencakup pemilihan suatu bagian Alkitab,
membacanya dengan teliti dan kemudian berdiam diri di hadapannya
beberapa menit, tanpa mempraktikkan imajinasi atau melakukan bentuk
kegiatan mental proaktif apa pun. Anehnya ialah sesudah usaha pertama
sama sekali tidak terjadi apa pun, dan hari keesokannya jika prosedur
yang sama dilakukan lagi dengan bagian Alkitab yang sama, barangkali
masih tidak terjadi apa apa. Namun hari ketiga secercah terang kecil
mungkin mulai bersinar ke dalam roh Anda melalui bagian Alkitab itu,
dan di hari keempat teks itu mungkin akan terang benderang dengan
cahaya, kebenaran dan penyembuhan.

Saya menganjurkan metode doa-Alkitab ini sebab inilah yang selalu saya
pakai ketika mempersiapkan khotbah. Hari lepas hari saya berlutut di
hadapan Alkitab dalam doa, sampai bagian Alkitab itu sendiri berbicara
kepada saya. Hanya sesudah itu, baru saya ambil buku-buku tafsiran
dari rak buku dan melengkapi Firman Allah itu dengan hal-hal yang
orang lain tulis tentangnya. Iman Kristen memberitahu kita bahwa
berkomunikasi adalah sifat Allah.

Metode doa-Alkitab yang saya paparkan–yang diberitahu ke saya
merupakan pendekatan Augustinian ketimbang Ignatian–mengizinkan Firman
Allah berbicara kepada kita secara langsung melalui Alkitab sebelum
kita mendengar entah tafsiran akademis atau imajinasi kita sendiri.

Pelayanan Pengampunan

Saluran penting lainnya untuk penyembuhan Kristen dijumpai dalam
pelayanan pengampunan oleh gereja. Denominasi berbeda mengekspresikan
ini dalam banyak cara berbeda, tetapi dari titik pandang penyembuhan
tidak soal apakah pengampunan Allah dalam Kristus ditemukan dalam
kerangka liturgis yang formal atau dalam cara yang informal tak
berstruktur.

Menerima bahwa kita orang berdosa dan menemukan bahwa Yesus mati di
salib untuk pengampunan kita, mengetahui ”Jika kita berkata, bahwa
kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran
tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah
setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
menyucikan kita dari segala kejahatan” (1Yoh. 1:8-9) membawa
penyembuhan yang dalam bersamanya. Penyembuhan itu bisa bersifat
jasmani. Jasmine bisa melepas surgical collar (alat yang dilingkarkan
di sekitar leher untuk menyanggah kepala untuk mengurangi rasa sakit)
ketika ia mendapatkan pengampunan melalui Yesus (How to Pray When Life
Hurts, hlm. 102-3). Dampak terdalam dan terpenting dari pelayanan
penyembuhan Kristus maju melampaui dunia ini dan penderitaan sakitnya.
Kita akan memasuki tema ini dalam Pasal 13, “Penyembuhan untuk
Kekekalan.”

Sebelum meninggalkan pokok pengampunan ini, penting memerhatikan juga
bahwa seperti halnya kita menemukan saluran penyembuhan Kristen dalam
pelayanan pengampunan oleh gereja, kita akan menemukan saluran lanjut
jika kita disanggupkan untuk melatih pelayanan pengampunan oleh kita
sendiri. Kita harus menjadi orang-orang yang mengampuni sambil juga
menjadi orang-orang yang diampuni. Doa Bapa Kami mengandaikan hal ini,
“Ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang
yang bersalah kepada kami” (Luk. 11:4). Sampai kita belajar
mengampuni, dalam batas tertentu kita akan selalu berada di dalam
kuasa orang yang tidak dapat kita ampuni. Ketika kita belajar
mengampuni, kita akan mengalami kemerdekaan dan penyembuhan di banyak
tingkatan keberadaan kita. Saya telah menulis ini lebih panjang dalam
Pasal 4 buku How to Pray When Life Hurts.

Mendapatkan Kebebasan dalam Memberi

Dalam Kekristenan tindakan memberi menyediakan satu lagi saluran bagi
penyembuhan Kristen. Ketika kita menolak tantangan alkitabiah untuk
memberi secara pantas dan teratur dalam pelayanan bagi Allah dan
sesama, tidak saja kita menghambat berkat-berkat dari gereja dan
dunia, tetapi kita memblokir berkat-berkat yang Allah ingin curahkan
atas kehidupan kita. Nabi Maleakhi tidak memenggal hal ini dalam
perkataannya. Ia memberitahu orang Yerusalem bahwa Allah menyampaikan
kata-kata tuduhan kepada mereka. Allah berkata, “Kalian merampok Aku.”
Ketika umat bertanya “Bagaimanakah kami telah merampok-Mu” lalu Allah
dengan tegas menjawab:

Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah
kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa!
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah
perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah
Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu
tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai
berkelimpahan. (Mal. 3:8-10)

Hal yang penting tentang memberi dalam Kekristenan ialah ketika kita
menerimanya sebagai suatu prinsip dan mempraktikkannya dalam kehidupan
kita sendiri, kita menurunkan ilah-uang yang dapat berpengaruh jahat
atas kita dari takhtanya; kita memutus ikatan yang dapat dilibatkan
oleh harta milik kita. Yesus berkata, “Kamu tidak dapat mengabdi
kepada Allah dan kepada Mamon” (Luk. 16:13). Memberi secara Kristen
yang dilakukan dengan setia dan sistematis menolong kita untuk
memiliki kepekaan prioritas yang benar dan melepas banyak lapis
berkat. Paulus berkata bahwa jika pola hidup Anda termasuk memberi
dengan senang hati Anda akan mendapatkan diri Anda “senantiasa
berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam
pelbagai kebajikan” (2Kor. 9:8). Prinsip ini bekerja dua arah, “Orang
yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur
banyak, akan menuai banyak juga” (2Kor. 9:6).

Persekutuan dan Pelayanan

Pelayanan Kristen dan Persekutuan Kristen juga adalah saluran wajar
bagi penyembuhan Kristen. Sebagai contoh, telah lama anggota jemaat
Prenton menyediakan perjamuan malam Natal untuk siapa saja yang tanpa
adanya undangan itu, akan melewati Natal dalam kesepian atau
kekurangan. Sesudah kami menyembah Allah bersama di petang hari
sebelum Natal atau di pagi hari Natal, armada kendaraan pergi untuk
menjemput para tamu kami, tim penyambut menerima mereka dalam aula
gereja, tim dapur menyiapkan makan malam Natal lengkap dan membereskan
sesudahnya, tim penghibur menggelar berbagai pertunjukan Natal, hadiah
Natal dibagikan, lagu-lagu dinyanyikan, dan kemudian armada mobil
mengantar pulang tamu-tamu itu ke rumah mereka.

Biasanya tamu kami mencapai tujuh puluh sampai delapan puluh orang.
Mereka sering memberitahu kami bahwa mereka bahagia dan mengalami
penyembuhan. Suatu kali saya menerima sepucuk surat dari Ethel,
seorang perempuan lanjut usia yang memberitahu saya bahwa perjamuan
Natal kami sungguh telah menyelamatkan hidupnya. Natal bisa menjadi
saat yang paling sepi dan lebih buruk lagi bagi mereka yang merasa
tidak dikasihi. Ethel menulis bahwa ia telah mempertimbangkan untuk
bunuh diri ketika undangan kami tiba di kotak suratnya, tetapi sesudah
pengalaman kasih, perhatian dan peneguhan yang ia terima di St.
Stephen pada Hari Natal, ia memutuskan bahwa hidup layak dihidupi.

Tidak saja para penerima yang mendapatkan perjamuan Natal itu suatu
pengalaman bahagia dan menyembuhkan. Mereka yang menyisihkan sebagian
dari Hari Natal mereka untuk ikut serta dengan tim yang
menyelenggarakan perjamuan itu berkata betapa Natal telah menjadi
sesuatu yang indah dan bagaimana mereka berhasil menghindari
petengkaran keluarga, kebosanan, pemborosan, dan kesan ketiadaan arti
yang kerap menodai Natal dalam banyak keluarga. Yesus berkata, “Adalah
lebih berbahagia memberi daripada menerima” (Kis. 20:35). Tentu saja,
sungguh ada berkat dalam konteks pelayanan Kristen dan persekutuan
Kristen.

Ini hanya sebagian daftar tentang saluran-saluran penyembuhan Kristen,
dan keterbatasan ruang mengharuskan saya kini mengakhirinya, tetapi
tidak sebelum menambahkan satu lagi–suatu saluran yang aneh dan
paradoks.

Tempat bagi Penderitaan

Saya yakin bahwa penderitaan dan sakit penyakit tidak mendapat bagian
dalam maksud utama Allah untuk umat manusia. Ketika Allah mencipta
dunia, kita diberitahu Ia “melihat segala yang telah dijadikan-Nya
itu, sungguh amat baik” (Kej. 1:31). Jika kenyataan tidak menjadi
sangat buruk, kehidupan manusia tidak akan dicirikan oleh penderitaan
sebagaimana yang kini banyak terjadi.

Namun demikian, sesudah membuat peneguhan ini, saya menyadari bahwa
penderitaan itu sendiri dapat memiliki suatu peran dalam maksud
penyembuhan dari Allah. Adalah benar mencari kesembuhan, tetapi jika
karena beberapa alasan yang diketahui atau tidak diketahui, kesembuhan
tidak datang, dan jika seorang Kristen digerakkan untuk
mempersembahkan pengalaman penderitaan kepada Allah untuk Ia pakai,
maka penderitaan itu sendiri menjadi suatu saluran kuasa yang
melaluinya penyembuhan Kristen dapat datang kepada orang lain.

Tidak sukar memperoleh banyak contoh. Richard Wurmbrand sanggup
membawa suatu kemerdekaan baru kepada banyak orang sementara ia
sendiri dalam penjara, kehilangan kebebasan. Joni Earickson Tada,
tidak dapat bergerak karena quadriplegia (kelumpuhan total dari leher
ke bawah), tetapi ia telah menggerakkan banyak orang untuk datang
kepada Kristus. David Watson, pendeta dan pembicara terkenal,
kehilangan hidupnya sendiri karena menderita kanker terminal, tetapi
ketika ia meninggal ia menjadi saluran hidup bagi banyak orang–melalui
banyak buku dan pita rekamannya sampai sekarang ini.

Agaknya dalam ekonomi Allah tidak ada yang sia-sia, bahkan tidak juga
penderitaan, penyakit, dan kematian sendiri. Namun pertanyaannya
masih: Bagaimana bisa Allah yang baik mencipta suatu dunia yang di
dalamnya terjadi begitu banyak hal buruk dan penderitaan merupakan
suatu kenyataan hidup? Dan jika penyembuhan adalah kehendak Allah,
mengapa sebagian disembuhkan dan lainnya tidak?

Pelayanan penyembuhan, seperti halnya hidup ini sendiri, penuh
masalah. Kini kita beralih untuk melihat sebagian darinya dalam pasal
berikut.
(Canon Revd. Roy Lawrence, Praktik Penyembuhan Kristen, psl. 11)

Be the first to comment

Leave a Reply