Perumpamaan pokok anggur yang Yesus kisahkan menyiratkan bahwa maksud Allah untuk semua umat-Nya adalah berbuah lebat. Dalam ucapan-Nya yang lain Ia menegaskan bahwa TUHAN ingin kita memiliki kehidupan yang berkelimpahan. Buah lebat dan hidup limpah itu lebih dari sekadar sukses, meja makan, dompet, tabungan, kedudukan, suasana keluarga dan sosial semua serba terjamin dan berhasil.

Yang Ia maksudkan adalah kehidupan yang ditinjau dari perspektif Allah itu bermakna, sejalan rencana dan karya kekal-Nya untuk dunia ini, dan memanusiakan manusia.

Nah. ingin tahu dong apa rahasianya, bagaimana prosesnya, apa contohnya? Miliki buku Lloyd Reeb, From Success to Significance — Dari Sukses ke Signifikansi. 240 hlm, 14,5 x 21 cm, Rp, 100,000.

Pesan via SMS / WA ke Sdri Ike di 0812-1223-3107. Cantumkan ;; info psh, untuk layanan cepat.

Buku sebelumnya bestseller New York Times oleh Bob Buford pendiri gerakan Half Time, bisa Anda miliki juga dengan harga yang sama.

Berikut Daftar Isi buku Dari Sukses ke Signifikansi:

Daftar Isi

Prakata oleh Bob Buford
Pendahuluan

Bab I: MENEMUKAN KEBEBASAN UNTUK BERMIMPI di PARUH BAYA

Pasal 1: Dua Menit Peringatan: Momen yang Menentukan Kehidupan
Pasal 2: Mendefinisi Ulang Sukses – dari Perspektif Perempat Pertama
Pasal 3: Bagaikan Menendang ke dalam Angin
Pasal 4: Paruh Waktu dilihat dari Balon Goodyear
Pasal 5: Menemukan Sumber Sukses Anda

Bab II: PINDAH DARI MIMPI KE TINDAKAN

Pasal 6: Perempat Kedua: Mengejar Sukses dengan Mengingat Signifikansi
Pasal 7: Mencipta Buku Permainan
Pasal 8: Permainan Paruh Waktu Sepuluh Langkah
Pasal 9: Melakukan Permainan: Dilema Margin
Pasal 10: Menyingkirkan yang Kurang Bernilai
Pasal 11: Tumpang Tindih Hal Yang Paling Bernilai
Pasal 12: Anda adalah Agen yang Merdeka –
Menegosiasi itu Sah
Pasal 13: Kapan Zona Finansial Berakhir?
Pasal 14: Bereksperimen dengan Berbagai Permainan
dan Posisi Berbeda
Pasal 15: Menemukan Stadion yang Tepat
Pasal 16: Menemukan Tempat Khas Anda dalam Tim

BAB III: BERBAGAI ISU PARUH BAYA YANG TIDAK PERNAH SAYA IMPIKAN

Pasal 17: Ruang Ganti yang Sangat Hening: Melakukannya Sendiri, Secara Salah
Pasal 18: Melakukan Paruh Waktu dengan Orang Lain
Pasal 19: Dijegal dari Belakang oleh Kesenjangan Budaya
Pasal 20: Merekayasa Ceruk dalam Paruh Waktu Kedua
Pasal 21: Menemukan bahwa Signifikansi