Bagian Allah dalam penginjilan

[5:45 am, 06/06/2022] Pak Paul Hidayat: Tuhan menyampaikan sabda; orang-orang yang membawa kabar baik itu merupakan tentara yang besar. — Mazmur 66:11

Kita memiliki tanggungjawab untuk membuat injil diketahui orang. “Pergi… dan jadikan murid” (Mat. 28:19) adalah perintah Kristus kepada seluruh gereja. Kita semua di bawah perintah untuk membaktikan hidup kita bagi penyebaran kabar baik dan menggunakan semua kecerdikan dan
usaha untuk membawa injil ke perhatian seluruh dunia. Orang Kristen harus senantiasa menyelidik hati nuraninya, bertanya apakah dirinya sedang melakukan hal yang harus ia lakukan dalam bidang ini.
Tetapi kita juga harus mengingat prinsip kedaulatan ilahi. Kita tidak boleh lupa bahwa sementara kita bertanggungjawab mewartakan keselamatan, Allah sendirilah yang menyelamatkan. Allah yang membawa manusia laki-laki dan perempuan ke bawah suara injil untuk mengimani Kristus. Pekerjaan penginjilan kita adalah alat-Nya untuk maksud itu, tetapi kuasa yang menyelamatkan bukan terletak dalam alat itu. Kuasa itu ada dalam tangan Ia yang memakai alat itu. Kapan pun kita tidak boleh melupakan hal ini. Sebab jika kita melupakan bahwa hak prerogatif Allah yang memberi hasil ketika injil diwartakan, kita akan mulai berpikir bahwa tangggung- jawab kita juga untuk memastikan kuasa
itu. Dan jika kita lupa bahwa hanya Allah dapat memberikan iman, kita akan mulai berpikir bahwa terjadinya petobat bergantung bukan pada Allah tetapi pada kita. Pemikiran seperti ini akhirnya akan membawa kita ke kesesatan.

Apakah bahaya melupakan kedaulatan Allah dalam penginjilan?

Tuhan, “Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal” (Ay. 42:2); tolongku untuk percaya ini dalam kaitan dengan situasiku kini dalam menginjili…

(James I. Packer, Bapa Surgawi Mengasihimu, Hari ke-140)

Be the first to comment

Leave a Reply