Bagaimana Baiknya Membaca Mazmur-mazmur?

SONY DSC

Mazmur memang berisi pujian, tetapi bukan hanya itu. Ada doa di dalamnya, ada mazmur pengajaran, ada ratapan, ada pengakuan dosa, ada pengakuan iman, ada mazmur profetis, dan masih banyak lagi lainnya.
Apabila kita menyama-ratakan semua mazmur sebagai pujian kita akan kehilangan nuansa yang begitu kaya itu. Dan, bisa jadi kita juga menyamaratakan pujian hanya sebagai himne. Sementara ada suasana dan ungkapan batin seperti kesedihan, kehancuran hati, kemarahan, kesepian, kehilangan, kegoncangan jiwa, tekanan hidup, ketakjuban, kerinduan, dan masih lebih banyak lagi suasana hati seiring dengan berbagai kenyataan hidup yang tidak dapat dinyanyikan semata dengan nada diatonis mayor, mungkin bisa dengan diatonis minior, atau pentatonis, atau bahkan lebih cocok dengan nada suara seperti waktu chanting./ melantunkan seperti orang ngaji atau seperti gaya doa buddhis.

Mengapa menyuarakan Mazmur-mazmur?

1. Petunjuk PL bahwa berdoa, membaca firman Tuhan dll. itu tidak dilakukan dalam hening (saja) tetapi terutama dalam ibadah publik dilakukan dengan bersuara, dilantunkan. Ingat perintah Ulangan 6 untuk berulang-ulang memperkatakan firman dari generasi tua ke generasi muda? Ingat ketika Ezra dan Nehemia membacakan Taurat? Ingat bagaimana Yesus membacakan Yesaya 61 di sinagoge di awal pelayanan-Nya?

2. Membaca dengan bersuara atau melantunkan Mazmur ini sebenarnya sesuai teori belajar. Semakin banyak indra kita kerahkan waktu belajar sesuatu, semakin lebih kaya dan meresap hal yang dapat kita pelajari.

3. Membaca atau melantunkan Mazmur dengan bersuara membutuhkan keserasian dengan suasana batin kita. Kita tidak bisa menyuarakan hal yang tidak kita yakini / mengerti / setujui. Itu sebabnya orang yang tidak menghidupi kebenaran tidak punya kekuatan untuk menyuarakan itu ke ruang publik.

4. Ada efek mental yang beda antara membaca Alkitab dalam diam dari dengan bersuara. Sewaktu kita membaca itu terjadi interaksi antara dalaman kita. dengan suara yang keluar dari bibir lidah kita dan dengan muatan firman yang dibaca bahkan juga dengan operasi Roh yang bersuara melalui suara ketika kita membaca itu.

Dengan kata lain, latihan membaca Mazmur dengan bersuara ini bertujuan agar kita mendaki (naik, seperti ziarah) dari kita membaca mazmur ke Mazmur membaca kita.

Be the first to comment

Leave a Reply