Anak
dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh
ambil domba atau kambing. Kamu harus mengurungnya sampai hari yang
keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul,
harus menyembelihnya pada waktu senja. — Keluaran 12:5-6Karena
iman maka ia mengadakan Paskah dan pemercikan darah, supaya pembinasa
anak-anak sulung jangan menyentuh mereka. — Ibrani 11:28
Anak
domba Paskah itu harus diambil di hari ke sepuluh dan disembelih di
hari ke empat belas petang. Ada empat hari antara dua tindakan itu, dan
selama empat hari anak domba itu harus dikurung, disimpan, dipelihara di
dalam tiap keluarga. Sesudah itu barulah seluruh isi keluarga, bersama,
beranai-ramai menyembelih anak domba tersebut. Apa arti dan maksud dari
perintah ini?
Anak
domba itu harus disimpan, dirawat dalam tiap keluarga itu dari hari ke
sepuluh sampai ke empatbelas petang. Artinya, selama empat hari anak
domba itu menjadi bagian dari keluarga masing-masing. Dan, empat hari
itu meski singkat namun cukup untuk keluarga masing-masing menghargai
dan menyayangi anak domba itu, melalui tindakan merawat, memandikan,
memberi makan, dlsb. Maka di satu pihak anak domba itu menjadi bagian
dari keluarga masing-masing, dan di pihak lain seluruh keluarga yang
memelihara anak domba itu memiliki keterlibatan tertentu dengan anak
domba itu. Entah itu rasa memiliki, sayang, atau kesan personal lainnya.
Lalu
di petang hari ke empat belas anak domba itu disembelih. Bukan hanya
oleh kepala keluarga atau salah seorang dari isi keluarga tetapi oleh
seluruh isi keluarga. Bersama-sama, beramai-ramai. Domba yang telah
mereka rawat dan sayangi menjadi bagian dari keluarga mereka, kini
disembelih. Mereka seluruh isi keluarga itu menyembelihnya. Dan darah
anak domba itulah yang akan menyelamatkan mereka, dan daging anak domba
itu yang akan memberi mereka energi untuk perjalanan awal Keluaran.
Menurut
penulis kitab Ibrani tindakan ini adalah iman. Tindakan menjadikan anak
domba itu bagian dari kehidupan seluruh keluarga, tindakan mengambil
waktu cukup untuk terjadinya semacam hubungan pengidentifikasian diri,
tindakan menyembelih anak domba yang telah menyatu dengan keluarga itu
— inilah iman yang menyambut hidup, iman yang menjadi langkah awal
keluar dari perbudakan dan maut. Iman mencakup unsur keterlibatan
seluruh aspek akal-emosi-tindakan, mengandung unsur kegembiraan dan juga
ratapan.
Bersyukur
bahwa penggenapan dari tindakan historis anak domba Paskah era Keluaran
boleh mengandung petunjuk ke arti dan makna lebih penuh dalam sang Anak
Domba Allah yang mengangkut segenap dosa isi dunia. Kini kita boleh
dengan gembira mensyukuri, berlindung dalam, mengambil manfaat nyata
dari “darah Yesus,” “Nama Yesus,” “bilur Yesus,” “kuasa Yesus,” dlsb.
Namun Nama, Darah, Hidup, Bilur Yesus itu hanya bermanfaat nyata bagi
kita apabila terjadi hubungan pengidentifikasian diri secara timbal
balik. Nama dan darah dan bilur Yesus bukan mantra yang asal sebut, asal
klaim dengan sendirinya, otomatis mengerahkan energi perlindungan,
penyucian, penyembuhan. Tanpa adanya iman, tanpa adanya relasi timbal
balik yang vital, tanpa kita sungguh masuk ke dalam diri, hidup,
kematian-kebangkitan-kemenangan Yesus lalu menyebut dan mengklaim Dia
untuk kesembuhan, perlindungan, kesuksesan — ini sama saja menyetarakan
Yesus dengan para berhala yang disembah sambil diatur / dikendali /
dipaksa menjadi pelayan berbagai keinginan kita sendiri.
Wabah
yang sedang membadai di seluruh dunia membuat kita sadar betapa
butuhnya kita akan perlindungan, keamanan, kesembuhan, keselamatan.
Memang ada kuasa yang memberi keselamatan, pemeliharaan, penyembuhan
atau perlindungan, dalam Nama Yesus, Darah Yesus, Bilur Yesus, Tetapi
sebelum kuasa Yesus boleh memancar mengerjakan berbagai dampak dahsyat
tersebut pertanyaan besarnya adalah sudahkah kita masuk ke dalam Dia?
Adakah hubungan iman yang riil selama ini dengan Dia? Apakah kita sedang
tinggal, diam, hidup di dalam Dia?
Dan
aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: “Sekarang telah tiba
keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia
yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa
saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan
Allah kita. Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh
perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka
sampai ke dalam maut. — Wahyu 12:10-11
Mari memberkati sesama melalui pelayanan literasi Yay. Simpul Berkat. Kirim dukungan Anda ke: BCA 0953882377
Leave a Reply
Anda harus masuk log untuk mengirim sebuah komentar.