Penguatan

“Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” — Matius 28:18-20

Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: “Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini.” — Kisah Para Rasul 18:9-10
Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisinya dan berkata kepadanya: “Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.” — Kisah Para Rasul 23:11

Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku. — Kolose 1:29-20

1. “Up and down” tanpa terkecuali dialami juga oleh pekerja Tuhan sehebat, sekuat, sesemangat Paulus. Malam itu di markas tantara Romawi ia mungkin kecil hati dan mulai bertanya-tanya akankah ia sampai ke Roma untuk mewujudkan harapannya memberitakan Injil. Di saat itulah Tuhan menampakkan diri-Nya lagi kepadanya.
2. Kali ini penguatan Tuhan lebih positif ketimbang ketika menguatkan Paulus di Korintus untuk jangan takut. Ia dikuatkan dengan “kuatkanlah hatimu,” “jadilah berani,” “teguhkan hati,” atau dalam Bahasa Inggris, “take courage,” “be cheered,” “be of good courage.” Artinya jelas, dengan berpegang pada janji penyertaan Tuhan, dengan mengimani firman-firman Tuhan, sambal membuka diri lebih penuh kepada pemenuhan, penguatan Roh Kudus, Paulus diminta untuk menolak sikap negatif yang timbul dalam dirinya, dan sebakiknya untuk mengobarkan sikap positif yang serasi dengan janji penyertaan Tuhan yaitu menguatkan hati, memberanikan hati, menyukakan hati.
3. Dengan melakukan perintah Tuhan untuk menguatkan hati, ia akan berlanjut memenuhi rencana Tuhan dan kerinduan hatinya yaitu pergi ke Roma untuk bersaksi bagi Yesus Kristus.

Maka pelajarannya bagi kita: Janji penyertaan dan pemberdayaan Tuhan bukan meniadakan usaha tetapi harusnya membangkitkan usaha sepadan kita dengan janji-janji dalam Firman. Janji penyertaan dan penguatan Tuhan secara khusus memanifestasi dalam orang yang mengerjakan panggilan dan misi Tuhan, bukan untuk membuat kita berpuas diri sendiri.

Mari memberkati sesama melalui pelayanan literasi Yay. Simpul Berkat. Kirim dukungan Anda ke: BCA 0953882377

Be the first to comment

Leave a Reply