Bertemu Yakobus

Foto: jc channel
Ketika kami tiba di Yerusalem, semua saudara menyambut kami dengan suka hati. Pada keesokan harinya pergilah Paulus bersama-sama dengan kami mengunjungi Yakobus; semua penatua telah hadir di situ. Paulus memberi salam kepada mereka, lalu menceriterakan dengan terperinci apa yang dilakukan Allah di antara bangsa-bangsa lain oleh pelayanannya. Mendengar itu mereka memuliakan Allah. Lalu mereka berkata kepada Paulus: “Saudara, lihatlah, beribu-ribu orang Yahudi telah menjadi percaya dan mereka semua rajin memelihara hukum Taurat.
Tetapi mereka mendengar tentang engkau, bahwa engkau mengajar semua orang Yahudi yang tinggal di antara bangsa-bangsa lain untuk melepaskan hukum Musa, sebab engkau mengatakan, supaya mereka jangan menyunatkan anak-anaknya dan jangan hidup menurut adat istiadat kita. Jadi bagaimana sekarang? Tentu mereka akan mendengar, bahwa engkau telah datang ke mari. Sebab itu, lakukanlah apa yang kami katakan ini: Di antara kami ada empat orang yang bernazar. Bawalah mereka bersama-sama dengan engkau, lakukanlah pentahiran dirimu bersama-sama dengan mereka dan tanggunglah biaya mereka, sehingga mereka dapat mencukurkan rambutnya; maka semua orang akan tahu, bahwa segala kabar yang mereka dengar tentang engkau sama sekali tidak benar, melainkan bahwa engkau tetap memelihara hukum Taurat.
Tetapi mengenai bangsa-bangsa lain, yang telah menjadi percaya, sudah kami tuliskan keputusan-keputusan kami, yaitu mereka harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan.” Pada hari berikutnya Paulus membawa orang-orang itu serta dengan dia, dan ia mentahirkan diri bersama-sama dengan mereka, lalu masuk ke Bait Allah untuk memberitahukan, bilamana pentahiran akan selesai dan persembahan akan dipersembahkan untuk mereka masing-masing. — Kisah Para Rasul 21:17-26
Pertemuan antara Paulus dengan Yakobus penuh dengan suasana syukur dan sukacita karena masing-masing menceritakan bagaimana pewartaan Injil berkembang pesat dan banyak pemercaya akan Yesus Kristus dihasilkan baik di antara orang yahudi melalui pelayanan para rasul di Yerusalem, maupun di antara orang-orang bukan Yahudi melalui pelayanan Paulus dan rekan-rekan kerjanya.
Namun muncul satu isu keprihatinan yang disorot oleh Yakobus — Yakobus adalah sepupu Tuhan Yesus, dan tidak disebutnya nama rasul lain menyiratkan bahwa mereka sedang dalam misi ke luar yerusalem — yaitu tentang sikap Paulus terhadap hokum Musa. Dari beberapa rujukan yang disoal tentang melakukan tuntutan Taurat, ada disebut antara lain tentang sunat, tentang larangan makan makanan persembahan kepada berhala, tentang percabulan. Bahwa keputusan sidang Yerusalem membedakan antara sunat yang tidak diwajibkan kepada pemercaya asal bukan Yahudi dan larangan percabulan, menyiratkan adanya cercah pengertian beberapa sifat dan fungsi Taurat. Yaitu, yang kini kita melihat lebih jelas sebagai Taurat seremonial yang menjadi perlambang dan petunjuk tentang dosa dan jalan keluarnya hanya pada hidup dan karya penyelamatan oleh Yesus Kristus; lalu Taurat yang mengatur soal kesejahteraan sosial seperti aturan tentang persepuluhan, utang dan penghapusannya di tahun Sabat, dlsb; dan taurat moral seperti larangan mencuri, berzinah, dlsb.
Untuk Paulus dan seluruh sejarah kekristenan jelas bahwa melakukan Taurat — yang mana pun dari tiga fungsi Taurat itu 00 bukan syarat untuk orang diselamatkan. Taurat seremonial dengan penggenapan keselamatan oleh Yesus Kristus dengan sendirinya menjadi tidak perlu lagi. Sementara taurat sosial dan moral dilakukan bukan sebagai syarat keselamatan melainkan sebagai buah keselamatan dan ungkapan hidup yang bersyukur atas anugerah Allah yang menyelamatkan.
Yang menjadi keprihatinan Yakobus adalah bahwa disiarluaskannya berita bahwa Paulus menganjurkan penolakan, penyimpangan, pembatalan hokum Musa. Itu sebabnya, untuk menghapus kesan salah itu, Yakobus menganjurkan Paulus untuk melakukan aturan nazar untuk dirinya sendiri dan dukungan untuk empat lainnya. Paulus menerima itu sebab pada dasarnya ia juga tidak mengajarkan penyangkalan terhadap hokum Musa, melainkan menentang Taurat dijadikan syarat untuk keselamatan yang semata atas dasar percaya, tobat, baotis dalam Yesus Kristus dan menerima Roh Kudus.

 

Mari memberkati sesama di banyak daerah melalui pelayanan literasi Yay. Simpul Berkat. Kirim dukungan Anda ke: BCA 0953882377

 

 

Be the first to comment

Leave a Reply