Demon-crazy

Demetrius, pemimpin pemberontakan. en.wikipedia.org
Kira-kira pada waktu itu timbul huru-hara besar mengenai Jalan Tuhan. Sebab ada seorang bernama Demetrius, seorang tukang perak, yang membuat kuil-kuilan dewi Artemis dari perak. Usahanya itu mendatangkan penghasilan yang tidak sedikit bagi tukang-tukangnya. Ia mengumpulkan mereka bersama-sama dengan pekerja-pekerja lain dalam perusahaan itu dan berkata: “Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa kemakmuran kita adalah hasil perusahaan ini! Sekarang kamu sendiri melihat dan mendengar, bagaimana Paulus, bukan saja di Efesus, tetapi juga hampir di seluruh Asia telah membujuk dan menyesatkan banyak orang dengan mengatakan, bahwa apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah dewa (theos — allah). Dengan jalan demikian bukan saja perusahaan kita berada dalam bahaya untuk dihina orang, tetapi juga kuil Artemis, dewi besar itu, berada dalam bahaya akan kehilangan artinya. Dan Artemis sendiri, Artemis yang disembah oleh seluruh Asia dan seluruh dunia yang beradab, akan kehilangan kebesarannya.” Mendengar itu meluaplah amarah mereka, lalu mereka berteriak-teriak, katanya: “Besarlah Artemis dewi orang Efesus!” Seluruh kota menjadi kacau dan mereka ramai-ramai membanjiri gedung kesenian serta menyeret Gayus dan Aristarkhus, keduanya orang Makedonia dan teman seperjalanan Paulus. Paulus mau pergi ke tengah-tengah rakyat itu, tetapi murid-muridnya tidak mengizinkannya. Bahkan beberapa pembesar yang berasal dari Asia yang bersahabat dengan Paulus, mengirim peringatan kepadanya, supaya ia jangan masuk ke gedung kesenian itu. Sementara itu orang yang berkumpul di dalam gedung itu berteriak-teriak; yang seorang mengatakan ini dan yang lain mengatakan itu, sebab kumpulan itu kacau-balau dan kebanyakan dari mereka tidak tahu untuk apa mereka berkumpul. Lalu seorang bernama Aleksander didorong ke depan oleh orang-orang Yahudi. Ia mendapat keterangan dari orang banyak tentang apa yang terjadi. Segera ia memberi isyarat dengan tangannya dan mau memberi penjelasan sebagai pembelaan di depan rakyat itu. Tetapi ketika mereka tahu, bahwa ia adalah orang Yahudi, berteriaklah mereka bersama-sama kira-kira dua jam lamanya: “Besarlah Artemis dewi orang Efesus!”– Kisah Para Rasul 19:23-34
Demonstrasi yang dibangkitkan Demetrius pengusaha benda-benda penyembahan kepada dewi Artemis dengan mengerahkan “serikat buruh pengrajin” Artemis mengabungkan motif ekonomi dengan motif kebudayaan dan motif religious. “Kemakmuran kita  akan merosot,” “pamor kota Efesus sebagai pusat dunia beradab budaya religi Artemis akan merosot,” dan “Artemis sendiri akan kehilangan kebesarannya.” Ucapan itu janggal — sebab jika Artemis benar-benar allah bagaimana mungkin kebesarannya akan hilang. Tetapi yell-yell Demetrius ini berhasil mengobarkan kemarahan pihak yang berdemonstrasi itu, lalu berubah menjadi… demon-crazy. Orang banyak yang dibakar oleh kesesatan dengan mudahnya berubah menjadi kekuatan anarkis yang tidak lagi manusiawi.
Paulus adalah pemimpin teladan. Ia bukan lari atau menyembunyikan diri, ia memang tidak ada di gedung kesenian tempat demo para antek demin itu berlangsung. Justru Paulus berniat datang untuk menghadapi. Tetapi oleh nasihat para pemercaya dan oleh anjuran para pembesar kota-kota di Asia, akhirnya ia urung. Kemudian Alexander yang kemudian ingin memancing di air keruh untuk menegaskan bahwa yudaisme beda dari ajaran Paulus, ditolak inisiatifnya.
Peristiwa ini satu lagi peringatan bahwa pewartaan yang benar akan Injil yang sejati berimplikasi konflik di berbagai tataran kehidupan manusia — ide religius, budaya, pola pikir, gaya hidup, ekonomi, dlsb. Orang Kristen dan gereja yang sungguh bermisi perlu siap dan memiliki “Action Plan” yang dari Tuhan menghadapi realitas ini. Tidak saja kita perlu kuat dan hikmat Roh, juga butuh kiat di lingkup “duniawi”-keseharian. Orang yang menerima Injil dengan implikasi kehilangan pekerjaan yang salah — semisal pedagang narkoba, pelacur. pemabuk, pelaku LGBT, penipu — perlu pemuridan berkelanjutan dan juga pengadaan wadah untuk perubahan hidup dengan komunitas yang menjadi lingkungan pembaruan yang kuat. Perlu selengkap senjata Allah dan beragam kiat praktis yang dikuduskan Tuhan.
Mari memberkati sesama di banyak daerah melalui pelayanan literasi Yay. Simpul Berkat. Kirim dukungan Anda ke: BCA 0953882377

 

 

Be the first to comment

Leave a Reply