Rekan Sekerja Baru

Paulus datang juga ke Derbe dan ke Listra. Di situ ada seorang murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani. Timotius ini dikenal baik oleh saudara-saudara di Listra dan di Ikonium, dan Paulus mau, supaya dia menyertainya dalam perjalanan. Paulus menyuruh menyunatkan dia karena orang-orang Yahudi di daerah itu, sebab setiap orang tahu bahwa bapanya adalah orang Yunani. Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas menyampaikaMulain keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di Yerusalem dengan pesan, supaya jemaat-jemaat menurutinya. Demikianlah jemaat-jemaat diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya.  — Kisah Para Rasul 16:1-5
Mulai bagian ini Lukas tidak lagi mencatat tentang perjalanan misi Barnabas dan Markus. Fokusnya kini pada Paulus dan Silas, dan kini di Listra Paulus mengikutsertakan Timotius dalam tim misinya,
Dari nas ini kita dapatkan beberapa kredensial tentang Timotius: 1) ia seorang murid — pengikut Krsistus, 2) ia hasil pernikahan campur dengan ayah Yunani, 3) ia dikenal baik. Dari komentar Paulus dalam surat-suratnya tentang Timotius, kita dapatkan kredensial lanjut tentang Timotius: 4) ia telah dididik dalam iman dan Alkitab oleh neneknya Louis dan ibunya
Eunike (2 Timotius 3:14-15,  5) ia rekan sekerja Paulus yang setia dan terus belajar berbagai ciri dan sifat pekerja Kristus dari teladan Paulus (2 Timotius 3L10-13), 6) ia masih muda dan perlu diingatkan agar menjauhi nafsu orang muda (2 Timotius 2:22), dan 7) ia perlu diingatkan untuk memerhatikan kesehatannya dan mengobarkan karunia-karunia yang Roh Allah berikan kepadanya.
Dari semua ini nyata bahwa keberadaan Timotius tidak seluruhnya menguntungkan bagi pekerjaan misi yang Paulus kerjakan waktu itu, Paling tidak 1( anak blasteran belum bersunat, 2) masih sangat muda, dan 3) lemah tubuh dan perlu terus diingatkan untuk mengobarkan karunia Roh, bukan factor-factor yang mendukung dalam misi yang menuntut itu. Jika dua yang terakhir perlu ditopang dengan banyak doa dan nasihat, yang pertama dapat diatasi dengan jalan menyuruh Timotius untuk disunat. Nasihat ini bukan kompromi Paulus dengan partai yudais yang menjadikan sunat sebagai syarat keselamatan. Paulus menganggap sunat untuk Timotius sebagai faktor yang mempermudah komunikasi Injil oleh timnya kepada orang Yahudi.
“Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat.: (1 Korintus 9:20).

Mari memberkati sesama di banyak daerah melalui pelayanan literasi Yay. Simpul Berkat. Kirim dukungan Anda ke: BCA 0953882377

Be the first to comment

Leave a Reply