Roh dan Kehidupan Jemaat

Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. — Yohanes 14:26

Itulah yang terjadi di hari Pentakosta, dan seterusnya dalam diri semua orang yang sungguh percaya dan tinggal di dalam Yesus Kristus. Roh dicurahkan rata kie dalam kita, Roh Kebenaran akan mengajar dan mengurapi kita yaitu dengan mengingat, mengerti dan hidup di dalam kebenaran yang telah Yesus Kristus sampaikan melalui kehidupan, pelayanan dan pengajaran-Nya.

Tetapi ini bukan menjadi alasan bahwa kita tidak lagi membutuhkan para pelayan Tuhan dalam gereja. Sebab, “Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,  sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, — Efesus 4:11-14. Berbagai jawatan pelayanan dalam gereja dibutuhkan untuk mendewasakan gereja supaya dapat bertumbuh menuju Tubuh Kristus yang dewasa, kuat, dan berfungsi lengkap. Jadi pencurahan Roh secara merata ke dalam semua dan setiap orang percaya tidak meniadakan berbagai pelayan dengan tugas berbeda-beda melainkan meniadakan pembedaan awam dan pejabat gereja.

Dengan semua orang percaya dipenuhi Roh berarti tugas gembala jemaat, pengkhotbah, pembina, dlsb. sama sekali bukan membimbing / mengajar orang yang sama sekali tidak tahu. Melainkan menyampaikan sesuatu yang serasi dengan gerak Roh di dalam hati jemaat sehingga yang bersangkutan semakin bergairah mendalami, memahami, menghidupi kebenaran yang tertulis dalam Alkitab. Kehadiran Roh dalam semua pemercaya menjadi cek dan recek antara pelayan gereja dan jemaat untuk keduanya sungguh mengetahui, mengerti dan tumbuh dalam firman kebenaran.

Ini memungkinkan terjadinya kondisi seperti yang rasul Tuhan dorong agar terjadi: “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. — Kolose 3;16. Memang ada pembimbing/ penyuluh / pengajar firman dalam gereja, namun fungsi kenabian-keimaman-kerajaan sudah dicurahkan rata ke semua, maka jemaat yang bukan menjabat sebagai rohaniwan gereja, tetap memiliki potensi dan tanggungjawab untuk berkontribusi satu sama lain, termasuk memberikan kontribusi kepada para pelayan jemaat.

Jika ini sungguh menjadi realitas dalam gereja kita, maka jelas bahwa dalam kesiagaan menangkal para pengajar dan ajarannya yang menyesatkan jemaat yang dalam kepenuhan Roh dan firman akan sanggup berdiri teguh dalam kebenaran: “Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir…  Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu–dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta–dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia. — 1 Yohanes 2:18, 27

Mari dukung pelayanan Yayasan Simpul Berkat lewat kegiatan pelayanan
literasi yang dilakukan untuk setiap Kristen di Indonesia.
Kirim dukungan Anda ke Yay. Simpul Berkat: BCA 0953882377 a/n Philip hs.

Be the first to comment

Leave a Reply