Nazar dan Konfirmasi

dailytheology.org

Paulus tinggal beberapa hari lagi, lalu berpamitan kepada saudara-saudara di sana. Karena telah bernazar, ia mencukur rambutnya di Kengkrea, kemudian dengan disertai Priskila dan Akwila ia berlayar ke Siria. Ketika tiba di Efesus, ia meninggalkan mereka di sana. Lalu ia masuk ke sinagoga, dan bertukar pikiran dengan orang-orang Yahudi. Mereka meminta kepadanya untuk tinggal lebih lama, tetapi ia tidak menyetujuinya. Ia pamit kepada mereka, dan berkata, “Aku harus menghadiri perayaan yang akan datang di Yerusalem, dan aku akan kembali lagi kepadamu jika TUHAN menghendakinya.” Lalu berlayarlah dia dari Efesus. Setelah tiba di Kaisarea, ia naik ke darat dan memberi salam kepada jemaat di sana, lalu pergi ke Antiokhia. Setelah meluangkan waktu beberapa lama di sana, ia pergi lagi melintasi seluruh tanah Galatia dan Frigia, untuk meneguhkan hati semua murid. — Kisah Para Rasul 18:18-23 (IMB)

Sesudah satu setengah tahun melayani di Korintus Paulus melanjutkan perjalanannya ke beberapa tempat lain. Di antaranya ia singgah di Efesus, yang Bersama Atena dan Korintus meruopakan kota-kota pusat kebudayaan sangat berpengaruh di kerajaan Romawi-Yunani. Selain Efesus, ia singgah juga dan melayani dengan tujuan menguatkan hati para pemercaya yang telah menerima Injil melalui pelayanannya terdahulu.

Ada peristiwa menarik dalam nas ini. Pertama soal nazar Paulus dan pencukuran rambut di Kengkrea. Jika kita membaca Perjanjian Lama kita tahu ada cukup banyak catatan tentang kisah orangnya Tuhan yang bernazar — sebut saja Yakub. Juga kita tahu bahwa Musa dipimpin Tuhan untuk mengatur soal nazar. Nazar adalah semacam janji serius kepada Tuhan yangd bias dialaskan atas suatu permintaan dan tekad khusus. Dalam hal Paulus ini, ia mungkin bernazar menyangkut berbagai kesukaran, aniaya dan ancaman serius terhadap hidupnya yang kemudian dapat ia lalui dengan pemeliharaan istimewa dari Tuhan. Melalui nazar dan pengguntingan rambut ini Paulus mungkin sekali juga ingin menyatakan bahwa ia tidak sama sekali menolak tradisi Yahudi yang baik. Maka nazar dan pengguntingan rambut ini diharapkan dapat berdampak rekonsiliasi dengan orang Yahudi garis keras.

Ayat 21 mengatakan bahwa sebenarnya ia ingin ke Yerusalem. Dan ini tentu dalam rangka nazar tersebut yaitu rambut yang telah dipotong dibakar sebagai uoacara penggenapan nazar. (Catatan: Terjemahan ITB dan ISH dari Lai tidak memuat bagian yang ke yerusalem ini). Dalam perjalanan ini ia agaknya bukan mengutamakan penjangkauan melainkan mengutamakan penguatan hasil misi sebelumnya.

1. Perlu hikmat dari Roh Allah hal dan unsur budaya mana dapat dipertahankan sebagai factor perjumpaan yang membuka jalan bagi komunikasi tanpa mendistorsi pesan Injil
2. Penjangkauan dan penguatan perlu ada beriringan dalam pelayanan.

Mari memberkati sesama di banyak daerah melalui pelayanan literasi Yay. Simpul Berkat. Kirim dukungan Anda ke: BCA 0953882377

Be the first to comment

Leave a Reply