Ketekunan

Pekerja bangunan tengah merangkai besi hingga menjadi dasar fondasi

Ini terjemahan Kisah Para Rasul 2:42 yang berusaha lebih mendekati ungkapan harfiahnya: “Dan mereka terus bertekun dalam pengajaran para rasul, dalam persekutuan, dalam perjamuan Tuhan dan dalam doa. ” (IMB)

Artinya:
Ketekunan, keberlanjutan, pemberian diri terus menerus kepada: – pengajaran para rasul, – persekutuan, – perjamuan Tuhan, dan – doa. Mengapa dan bagaimana passion / gairah sekuat itu ada dalam empat segi tersebut pada kita kini?

1. Dalam Firman — kita dilahirkan baru oleh firman (surat Petrus), kita melekat terus dalam Yesus Kristus dengan kita diam dalam dan melakukan firman-firman-Nya (Yohanes 15), firman adalah susu / roti kita yang sejati (surat Petrus) yang menjadi salah satu pokok permintaan dalam Doa yang Yesus ajarkan. Apa yang akan terjadi bila ketekunan belajar firman tidak bergelora di dalam gereja masa kini? Bagaimana supaya kondisi ini nyata di tengah kita?

2. Dalam Persekutuan — kita berbagian dan berbagi satu sama lain — dalam hidup baru, oleh darah Yesus Kristus, sebagai para pewaris dalam keluarga baru yaitu keluarga Allah, sebagai anggota Tubuh Kristus, dipenuhi / dipimpin / dikaruniai oleh Roh Kudus. Apa yang terjadi jika masing-masing kita undur dari persekutuan (surat Ibrani)? Berbagian atau berkoinonia itu bukan saja berbagian dalam karya-karya Tritunggal dalam manusia batiniah kita, tetapi juga mewujud dan dikuatkan bahkan disemarakkan dengan kita berbagi dalam doa, dalam meja perjamuan Tuhan, dan dalam berkat-berkat materiil dari Tuhan. Dengan kata lain persekutuan riil dengan Tuhan menjadi pendorong persekutuan riil dengan sesama orang percaya; dalam arah kebalikannya, persekutuan riil dengan sesama orang percaya dalam firman, doa, meja perjamuan, dan berbagi milik mewujudnyatakan dan memperkuat persekutuan kita dengan Tuhan.

Sungguh riilkah saya berbagian hidup karunia Allah dalam firman, hidup dan karya Yesus, janji kehadiran dan karya Roh itu? Sungguhkah pertemuan-pertemuan ibadah kita menampung dan menggelorakan unsur-unsur firman, koinonia, doa, dan meja perjamuan Tuhan secara lengkap dan berkelanjutan?
Dan, masih banyak lagi pertanyaan yang patut kita renungkan dari merenungkan kondisi jemaat mula-mula dulu dan jemaat akhir-akhir ini kini.

Mari dukung pelayanan Yayasan Simpul Berkat lewat kegiatan pelayanan
literasi yang dilakukan untuk setiap Kristen di Indonesia.
Kirim dukungan Anda ke Yay. Simpul Berkat: BCA 0953882377 a/n Philip hs.

Be the first to comment

Leave a Reply