Keluarga dan Paskah

Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk mengambil seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.  — Keluaran 12:3-4
Allah akan melakukan tindakan penyelamatan besar bagi tiap keluarga umat Israel. Tetapi sebelum tindakan penyelamatan itu dilakukan, Israel diberi waktu untuk berbagai persiapan. Antara lain penyiapan domba  Paskah.
Sepuluh hari waktu untuk persiapan umum. Angka tertentu dalam Alkitab memiliki arti. Angka sepuluh dan kelipatannya menunjukkan arti bulat, genap, penuh. Kita ingat tentang sepuluh orang benar yang andai ada boleh membuat Tuhan urung menghabisi Sodom dan Gomora. Sepuluh Hukum Tuhan, aturan tentang persepuluhan, sepuluh tua-tua yang mendampingi Boas, sepuluh anak dara dan sepuluh mata uang dalam perumpamaan Yesus, sepuluh hari lama aniaya atas jemaat Smirna di kitab Wahyu, dlsb. Maka sebelum domba Paskah disiapkan, disembelih, darahnya dioleskan di ambang pintu dan dagingnya dibakar untuk disantap, mereka diberi waktu cukup, penuh untuk penyiapannya. Juga bersamaan itu persiapan untuk keluar, untuk memulai Keluaran menuju negeri perjanjian.
Penyiapan itu harus dilakukan oleh para lelaki yang menjadi kepala dari tiap rumah tangga. Kata rumah tangga secara terjemahan harfiah adalah rumah para bapa — bait para ayah — artinya unit-unit keluarga yang dikepalai oleh seorang lelaki. Maka perintah untuk persiapan bagi Keluaran, penyiapan domba Paskah dengan semua unsur yang terlibat dalam tindakan penyelamatan Allah atas Israel, kemudian perjamuan Paskah harus diadakan di dalam tiap keluarga, dalam rumah tangga masing-masing. Dan kepala keluarga bertanggungjawab memenuhi semua langkah persiapan itu. 
Tindakan penyelamatan oleh TUHAN Allah, unsur yang membentuk umat Allah — baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru — adalah keluarga-keluarga. Pada masa pelayanan Yesus tradisi keluarga ini masih berlanjut. Ia dibesarkan dalam keluarga Yusuf-Maria, Ia masih memiliki lingkar kekerabatan dengan para keluarga dari pihak Yusuf dan Maria, Ia memberi pelayanan kepada keluarga-keluatga terbukti dari kisah pemberian makan 5,000 orang lelaki yang tentunya ada banyak yang disertai istri dan anak mereka, Ia menyambut anak-anak dari para keluarga, dst. Gereja mula-mula juga terbentuk antara lain karena terjadi respons pertobatan di antara keluarga-keluarga — yang secara jelas ditulis misalnya adalah keluarga Kornelius, Lidya, kepala penjara di Filipi, dst. Dan sangat penting catatan bahwa kongregasi atau jemaat atau kumpulan ibadah para pengikut Jalan Kristus itu diadakan di rumah-rumah dan melaksanakan semua fungsi gereja seperti berdoa, menyembah Tuhan, bertekun mempelajari-membincangkan ajaran para rasul,  memecah roti dan makan minum di meja perjamuan — semua hal yang kini dilembagakan sebagai liturgi gerejawi — di rumah-rumah masing-masing. Artinya dilaksanakan di dalam keluarga-keluarga. 
Dalam perspektif ini kita melihat keberlanjutan antara rencana Allah pertama mencipta Adam-Hawa sebagai citra-Nya yang ditugasi untuk beranak-cucu dan mengelola bumi dengan rencana penyelamatan TUHAN Allah untuk Israel dan tindakan penyelamatan oleh Yesus Kristus untuk menciptakan Gereja-Nya. Sayangnya, tekanan gerakan penginjilan dan kebanyakan gereja-gereja injili berat sebelah pada iman dan toba pribadi, individual. Dan, tekanan pada gerakan Protestan arus utama pada dan gereja-gereja aliran lebih luas adalah pada gereja dalam artian organisatoris. Rasanya, dalam bijak dan rahmat dan rencana kekall TUHAN Allah kejadian menggentarkan sedunia yang sedang kita alami kini membawa berkat terselubung bagi penghayatan dan pelaksanaan hidup sebagai umat, sebagai gereja, yaitu tiap keluarga, tiap rumah tangga adalah basis bagi penyelamatan dihidupi, dirayakan, diberbagikan. Kiranya hikmat luas TUHAN Allah merentangluaskan pemahaman dan penghayatan kita tentang arti gereja, kpinonia, kesaksian, liturgi, dlsb. 

Mari memberkati sesama melalui pelayanan literasi Yay. Simpul Berkat. Kirim dukungan Anda ke: BCA 0953882377

Be the first to comment

Leave a Reply