Gerakan Baca Alkitab Online

Gerakan Baca Alkitab Online
Gerakan Baca Alkitab Online
Gerakan Baca Alkitab Online
Gerakan Baca Alkitab Online

Sinta, seorang karyawati mengaku membaca Alkitab lewat online saat perjalanan menuju kantornya.

“Kalau di rumah tak sempat karena sibuk sana sini dan buru-buru,” akunya. Lain lagi dengan Budi, pekerja dan bapak 2 orang anak anak ini mengaku lebih suka baca Alkitab online di kantor.

“Saya baca saat di kantor dengan Alkitab online, jadi waktu saya cukup banyak untuk membaacanya secara santai,”ujar Budi yang bekerja di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

Baca Alkitab memang harus menjadi bagian utama dari kehidupan Kristen. Mazmur 1 ayat 2 – 3 menyebut,  “tetapi yang kesukaannyaialah Taurat TUHAN,dan yang merenungkanTaurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon,yang ditanam di tepi aliran air,yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya;apa saja yang diperbuatnya berhasil.” 

Kata pemazmur dalam pasal 1 itu adalah ajakan sekaligus ganjaran bagi yang merenungakan firman Tuhan setiap hari.

Dan ada banyak lagi ayat-ayat Alkitab yang menerangkan manfaat dan kegunaan Alkitab untuk dibaca. 

Di zaman saat ini, saat Alkitab buku mulai ditinggalkan, pembaca Alkitab hanya ada saat ibadah hari Minggu saja.

Bahkan, di saat ibadah banyak umat yang membuka gejet-nya dan melihat Alkitab lewat online.  Survei yang dilakukan American Bible Society tahun 2013 silam menyebut, dari 2083 responden di Amerika, 88 persen di antaranya memiliki Alkitab.

41 persen membaca buku-buku lewat internet, 29 persen mencari ayat Alkitab lewat internet dan 17 persen membaca Alkitab elektronik secara khusus.

Itu di Amerika dan sudah 6 tahun yang lalu. Sementara di Jayapura, Papua, salah seorang jemaat yang memiliki toko Buku Kalam, omzet penjualan Alkitab buku turun drastis di tahun 2018.

“Hanya 100 buku yang terjual dibanding tahun 2016 yang terjual hingga 1000 buku,” katanya saat pembinaan di gereja GKI Anugerah, Yoka awal Maret lalu.

Pergeseran membaca Alkitab konvensional ke digital menurut Paul Hidayat, mantan Direktur Persekutuan Pembaca Alkitab (PPA), akarnya dari budaya buku namun tidak apa pakai Alkitab digital di komputer atau hp, tetapi biasakan mencatat kesan atau renungan atas perikop yang dibaca.

“Bagi yang akarnya sudah langsung ke media elektronik, biasakan sewaktu-baca baca dari Alkitab cetakan.

Dampak negatif dari gadget ialah kurang fokus ke satu hal dan sering pindah-pindah, juga kurang sanggup baca yang panjang. Ini perlu disadari dan diatasi,” katanya.

Kondisi Kristen yang mulai bergeser dari membaca Alkitab konvensional ke digital perlu diimbangi pula dengan gerakan membaca Alkitab online.

Gerakan ini bagi warga Kristen untuk mengajak dan mengingat kembali ungkapan bapak reformasi Kristen, Marin Luther. Pada tahun 1523, menyebarkan tulisan Tentang Penyembahan Ilahi, salah satu isinya mengatakan agar setiap orang percaya membaca Alkitab, berdoa dan menyembah Allah dalam devosi pribadi tiap hari.

Dan jauh sebelum Martin Luther, Yosua juga diingatkan ketika menjadi suksesor Musa dalam memimpin ratusan ribu orang Israel masuk ke tanah Kanaan untuk mengandalkan Tuhan lewat firmanNya. 

Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.

Gerakan ini juga bukan untuk meniadakan atau meninggalkan membaca Alkitab buku, namun sebagai penyeimbang tadi agar warga Kristen tetap membaca Alkitab. Dengan itu, ia tetap mempunyai relasi pribadi dengan Allah.

Yayasan Simpul Berkat secara khusus memberikan perhatian dan pelayanan terhadap gerakan ini.

Sasarannya dalah warga Kristen baik dewasa dan muda dari gereja manapun untuk membaca Alkitab setiap hari, satu hingga dua pasal.

Hingga April ini, sejumlah gereja telah dilayani. Ujungnya adalah dibentuk kelompok-kelompok yang anggotanya satu sama lain diingatkan untuk membaca Alkitab setiap hari. 

Yayasan Simpul Berkat juga mengunakan materi yang disediakan oleh Yayasan Lembaga Sabda (YLSA) yang secara gratis dapat diambil dan digunakan untuk memudahkan diskusi-diskusi penelaah Alkitab. 
 
Kelompok-kelompok komunitas warga Kristen ini biasanya menggunakan media sosial, seperti wattsapp (WA). Dari kelompok-kelompok WA itulah, gerakan ini dibangun dan dibagikan. Di Jakarta, Jawa Tengah hingga Papua, gerakan ini dilakukan.

Berharap semakin warga Kristen menggunakan media sosial WA untuk berinteraksi, maka semakin dekat dengan Tuhan. 

Dukungan

Bagi yang ingin dilayani lewat gerkan ini, dapat menghubungi Yayasan Simpul Berkat di email : simpulberkat@gmail.com atau lewat telp di 0 821 10 287 160.

Mari mendukung pelayanan ini untuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil.
Kirim dukungan Anda ke Yay. Simpul Berkat: BCA 095882377 a/n Philip hs.

Be the first to comment

Leave a Reply