Firman Normatif Formatif

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di tanah Mesir:… — Keluaran 12:1 dst
Keluaran 12 berisikan banyak pokok penting bukan saja terkait dengan peristiwa Keluaran dan terbentuknya umat Israel yang merdeka, tetapi juga berbagai pokok dan ritual simbolis di dalamnya sarat dengan berbagai tindakan pembebasan besar yang Yesus Kristus adakan; dan juga dengan perayaan kemerdekaan umat Kristus sebagaimana yang kita kenal sebagai Ekaristi, Perjamuan Kudus. Dari pasal ini kita pelajari 1) penyingkapan rencana Allah, 2) pengaturan waktu, 3) pengaturan tentang penyembeluhan domba Paskah dan pengolesan darah domba Paskah, dan 4) pengaturan tentang perjamuan Paskah.
Pertama, TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun. Sepanjang sebelas pasal sebelum ini berulang kali kita berjumpa dengan paparan tentang TUHAN “berfirman,” yang bisa jadi karena begitu sering dan banyaknya catatan tentang pokok ini lalu itu menjadi terbiasa dan tidak melekat di dalam hati sanubari kita, akar dari segala prinsip, pertimbangan, sikap, keputusan dan tindakan kita. Tanpa “TUHAN Allah berfirman,” tidak ada penciptaan — tidak ada segala sesuatu yang ada dari yang telah diciptakan-Nya. Sebab dengan berfirman TUHAN Allah telah mencipta alam semesta dengan segenap isinya yang dahsyat, rumit, indah menakjubkan ini. “TUHAN Allah berfirman” kepada Nuh dan membeberkan rencana-Nya untuk menghukum sekaligus menyelamatkan Nuh dan seisi keluarganya, Tanpa firman kepada Nuh dari TUHAN Allah, Nuh dan seisi keluarganya tidak mungkin berkhotbah tentang air bah itu dan tidak mungkin ia sendiri bekerja membangun bahtera yang menjadi alat penyelamatan  “TUHAN Allah berfirman” kepada Abraham dan memerintahkan ia untuk pergi meninggalkan Ur menuju negeri yang nantinya akan ditunjukkan-Nya kepadanya, Tanah Perjanjian itu. Dan karena firman yang ditaati Abraham ini mulailah cikal bakal dari umat ilahi dari keturunan Abraham yaitu bani Israel. Kini firman-firman kembali berdatangan kepada Musa dan Harun yang menjadi dasar bagi otoritas kepemimpinan mereka baik dalam menghadapi Firaun dan Mesir maupun dalam memimpin umat Israel sendiri.
Firman kepada Musa dan Harun bersifat normatif dan formatif, sebab kemudian dikatakan bahwa semua para pemimpin Israel berikutnya harus diuji berdasarkan kesesuaian pikiran, pernyataan dan tindakan mereka dengan Taurat Musa. Nabi yang tidak menyampaikan firman sesuai firman yang datang melalui Musa adalah nabi palsu. Imam yang tidak mempraktikkan imamat sesuai imamat Harun adalah imam sesat. Raja yang tidak melakukan firman Musa dan Harun adalah raja tidak becus bahkan jahat.
Masa kini kita hidup dalam zaman bising, polusi suara bukan saja suara knalpot kendaraan beromotor tetapi terutama suara-suara ideologi, pendapat, usul, pidato, dlsb., di segala aspek kehidupan terutama juga di ranah kerohanian. Ini memang seakan menggairahkan tetapi bisa menjadi ajang bahaya penyesatan luar biasa. Bukan saja suara-suara yang pada hakikatnya dari dunia ini yang berbahaya, juga suara-suara yang seolah datang dari dunia roh dalam pengilhaman / pewahyuan baru. Dalam kancah luapan polusi pandangan semacam ini, semakin perlu kita ingat bahwa tidak ada kebenaran dan keaslian yang sungguh menumbuhkan hidup apabila bertentangan atau keluar dari kebenaran firman-firman yang telah TUHAN Allah atur untuk ditulis menjadi Alkitab. Memang kita percaya akan akal budi yang dikuduskan Roh dan akan keberlanjutan karya Roh dalam menyampaikan bimbingan, petunjuk yang bersifat personal dan kontekstual. Tetapi karya dan firman Roh zaman kini pasti serasi dan melanjut dengan firman dan karya Roh yang dicatat dalam Alkitab. Sebab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah prinsip, normatif dan formatif, semua firman berikutnya adalah derivative — turunan dan kelanjutan dan harus berkesesuaian dengan Firman Perjanjian ini. 
Kita dibentuk oleh firman yang keluar dari Hati Allah, maka janganlah jauh dari perenungan, penghafalan dan pemberlakuan seluruh kebenaran TUHAN Allah dalam Alkitab. Ini mutlak dan prinsipil bagi kewarasan iman dan praktik kita umat Kristen masa kini.

Mari memberkati sesama melalui pelayanan literasi Yay. Simpul Berkat. Kirim dukungan Anda ke: BCA 0953882377

Be the first to comment

Leave a Reply