Aksi Supernatural (bag 1)

Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.  Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Mereka menatap dia dan Petrus berkata: “Lihatlah kepada kami.” Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka. Tetapi Petrus berkata: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah. — Kisah Para Rasul 3:1-8

Seperti halnya Roh memenuhi Yesus untuk memberitakan Injil pembebasan, kepada orang-orang yang tertawan oleh kemiskinan, sakit-penyakit dan kekuatan merusak lainnya, demikian juga yang terjadi dengan gereja mula-mula ketika Roh memenuhi mereka. Mereka dimampukan untuk berkata-kata dalam berbagai bahasa tentang Kabar Baik itu, Kini dua rasul inti melakukan mukjizat penyembuhan pertama yang dicatat Lukas pasca pencurahan Roh. Penyakit yang disembuhkan bukan penyakit biasa-biasa — seperti keseleo, encok, nyeri, dlsb. — tetapi lumpuh, dan lumpuh sejak lahir. Artinya sejak di kandungan ibunya ia sudah mengalami gangguan pertumbuhan. Maka mukjizat yang Petrus dan Yohanes adakan itu pasti sesuatu yang ajaib, supernatural.

Dua rasul itu menatap / melihat secara mendalam kepada orang itu dan meminta orang itu menatap kepada mereka juga. Mungkin ketika para rasul menatap orang lumpuh itu, sebagaimana Yesus ketika melihat keadaan sengsara orang yang dijumpai-Nya tergerak oleh belas kasihan, demikian juga dua rasul itu mengalami dorongan anugerah dan belas kasih Yesys yang melimpah. Sebaliknya ketika menatap dua rasul itu, orang lumpuh itu pun melihat sorot mata penuh peduli dan mendapatkan sebentuk pengharapan melaluinya. Lalu dalam otoritas Nama Yesus yang memegang kuasa di langit dan di bumi, kedua rasul memerintahkan orang itu untuk berjalan sambil membantu orang itu untuk berdiri. Lalu terjadilah keajaiban yang kemudian menimbulkan keheranan besar di Bait Allah.

Para murid Yesus masa kini perlu melatih diri untuk menatap secara mendalam ke berbagai kebutuhan, kesengsaraan yang kita jumpai. Seringkali kita merasa tidak berdaya, sedangkan para motivator yang sering tayang di teve dan seminar-seminar mengajarkan dan melatih potensi terpendam yang memampukan orang melakukan apa saja untuk perkembangan diri sendiri. Padahal, di dalam kita ada Rohnya Yesus yang memiliki otoritas di langit dan di bumi. Bersediakah kita menatap dan terlibat lebih dalam dengan kebutuhan sekeliling kita. Sungguh percaya dan taatkah kita memberlakukan urapan Roh pembebasan itu ke berbagai sengsara dunia ini?

Mari dukung pelayanan literasi Yayasan Simpul Berkat lewat kegiatan pelayanan
literasi yang dilakukan untuk setiap Kristen di Indonesia.
Kirim dukungan Anda ke Yay. Simpul Berkat: BCA 0953882377 a/n Philip hs.

Be the first to comment

Leave a Reply